Corteva Agriscience Luncurkan P36 Bekisar

Redaksi
8 Nov 2018 08:46
INDUSTRI 0 81
3 menit membaca

Makassar, Matasulsel l Divisi Pertanian dari DowDuPont (perusahaan multinational hasil merger global raksasa kimia Dow Chemical Co dengan DuPont Inc.) berhasil menciptakan benih jagung hibrida revolusioner terbaru P36 Bekisar.

Peluncuran benih jagung hibrida P36 Bekisar ini menjawab harapan petani Indonesia yang menginginkan hasil panen lebih tinggi karena dapat ditanam lebih rapat sehingga populasi lebih banyak hasil panen lebih banyak, tongkol yang besar dan panjang serta tahan serangan bulai yang menjadi momok petani selama ini.

Benny Sugiharto Managing Director PT DuPont Indonesia menyatakan bahwa budidaya jagung di Indonesia mengalami perkembangan pesat karena dukungan kebijakan Pemerintah yang menempatkan komoditas jagung menjadi komoditas strategis selain padi. pada Selasa 6 Nopember 2018 di bumi Celebes, Corteva Agriscience,

Untuk mempercepat produksi Nasional atas komoditas jagung di Indonesia, Pemerintah mencanangkan UPSUS Pajale (Upaya Khusus Padi-Jagung-Kedele) sebagai program akseleratif agar Indonesia segera mencapai target swasembada jagung dan padi dalam waktu relatif singkat.

Sebagai produsen benih jagung terkemuka dunia merek Pioneer, sambungnya, tentu kami sangat mendukung upaya mensukseskan UPSUS PAJALE yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Oleh karenanya, Corteva Agriscience™ Indonesia yang dikenal dengan budaya riset dan sains-nya berupaya mendapatkan benih jagung berkualitas yang benar-benar dibutuhkan petani. Jagung Hibrida P36 Bekisar ini merupakan hasil riset terkini dimana petani mendapatkan hasil lebih tinggi juga sanggup menangkal serangan bulai yang meresahkan itu,” tandasnya.

P36 Bekisar memiliki potensi hasil hingga 13 MT/Ha karena dapat ditanam pada populasi rapat sampai dengan 100.000 tanaman per hektar.

Dengan luasan lahan yang sama, petani dapat menambah populasi tanaman sehingga meningkatkan potensi hasil sampai dengan 15%.

Secara morfologi tanaman P36 Bekisar tumbuh seragam, batang dan daun tetap segar, tongkol besar dan panjang, warna biji merah cerah, dapat dipanen umur 90 hari dan yang terpenting toleran terhadap serangan penyakit bulai.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tag Populer

Belum ada konten yang bisa ditampilkan.