Gubernur Tinjau Cekdam Balang Sikuyu, Perbaikan Segera Dilakukan

Abil
15 Jun 2020 11:04
2 menit membaca

Bantaeng, Matasulsel  – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, melakukan kunjungan ke Kabupaten Bantaeng untuk mengecek kondisi pasca banjir, Sabtu, 13 Juni 2020.

Banjir terjadi akibat dari luapan Sungai Calendu karena tidak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan sejak Jumat (12/6) sore hingga Sabtu subuh (13/6). Selain itu, karena Cekdam Balang Sikuyu jebol di sisi kanan.

Nurdin Abdullah menyempatkan diri untuk berkunjung ke Cekdam Balang Sikuyu. Cekdam ini dibangun pada tahun 2019 olehnya, setahun setelah menjabat sebagai Bupati Bantaeng. Ia sendiri mengabdi dari tahun 2008-2018.

Cekdam ini hadir karena idenya. Sehingga Bantaeng sejak 2009 tidak lagi banjir. Padahal sebelumnya sudah bertahun-tahun menjadi langganan banjir di saat musim hujan.

“Cekdam kita bangun tahun 2009. Kenapa cekdam ini penting? Ini setelah kita lakukan kajian ada sembilan sungai itu mengarah ke kota. Makanya kita halangi di sini, kita tahan di sini,” kata Nurdin Abdullah.

Hadirnya cekdam ini dengan konsep adanya pengaliran/pembuangan air ke Sungai Allu, Lembang Cina. Air seharusnya mengalir di sebelah kiri, namun karena jebol di sebelah kanan, jadi mengalir ke wilayah yang bukan aliran air.

Ia menyampaikan bahwa masyarakat Bantaeng tidak perlu khawatir, karena akan dilakukan perbaikan cekdam. Ia meminta agar pemerintah daerah memperhatikan cekdam ini dirawat secara periodik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Bantaeng adalah daerah rawan banjir, karena secara geografinya memiliki gunung, dataran rendah (kota) dan laut,” ujarnya.

“Makanya Bantaeng ini harus kita selalu dikawal dengan doa. Supaya Tuhan menurunkan hujan secara teratur. Bayangkan kalau hujan harusnya turun seminggu diturunkan sehari,” tambahnya.

Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Rudy Djamaluddin, mengatakan, Cekdam ini diperbaiki agar air yang mengalir tidak membentuk alur-alur baru yang dapat menyebabkan banjir di perkotaan.

“Harus segera dibenahi. Kalau tidak, air akan mengalir ke sana (menuju kota) dan akan terbentuk alur-alur baru yang bisa menyebabkan banjir di kota,” jelasnya.

Untuk penanganan banjir, Gubernur memberikan bantuan anggaran tanggap darurat Rp 1 miliar dan dana rekonstruksi Rp 15 miliar. (*)

Sumber : Humas. Sulselprov.go.id

Editor  : Mustakim

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tag Populer

Belum ada konten yang bisa ditampilkan.