Hadirkan Bupati Flotim Dalam seminar Budaya, Mahasiswa Boleng Tika Timur Makassar Siap Bekerjasama

Redaksi
28 Mei 2018 19:26
KAMPUS 0 25
4 menit membaca

Makassar, Matasulsel – Forum komunikasi pemuda pelajar mahasiswa boleng tika timu menyelenggarakan acara seminar Budaya Lamaholot yang bertemakan “Refleksi Peran Pemuda Terhadap Eksitensi Budaya Lokal”. Kegiatan yang berlangsung meriah ini bertempat di Gedung Badan Diklat Kota Makassar jln, Anggerek Raya no. II. kota makassar sulawesi selatan. Minggu, 27/05/18.
Sederet tokoh masyarakat dari Lamaholot yang bermukim di Makassar pun turut hadir dalam acara kali ini, diantaranya, bapak Benny Beda.SH. bapak Petrus Mangu Malen dan Tomas Ola Padak S.Pd. serta masih banyak lagi orangtua yang ikut berpartisipasi dalam acara kali ini.

Seminar ini pun menghadirkan tiga Narasumber diantaranya, Antonius Hubertus Gege Hadjon sebagai Bupati Flores Timur, Silvester Hurit S.Si. sebagai Budayawan Flores Timur dan Paskalis Kopong S.Pd. sebagai Koordinator Dewan Penasehat FKPPM-BTT. Seminar ini dipandu langsung oleh perempuan cantik yang juga sebagai kader dari FKPPM-BTT itu sendiri, ia adalah Nur Rahima Jalal M.Hum.

Bupati Flores timur, Anton Hadjon, mengatakan jika budaya adalah identitas maka sudah semestinya kita memberikan perlindungan ekstra agar kita tidak kehilangan arah gerak dalam berkehidupan sosial, mempertahankan budaya artinya kita mempertahankan identitas.

menyadari akan pentingnya budaya maka dalam visi misi kami pun tidak lupa menjadikan budaya sebagai landasan dalam membangun daerah.
sebab budaya itu adalah warisan dari para leluhur yang sudah sekian puluh tahun dipertahankan. Oleh karna itu, sudah saatnya kaum muda dan birokrat pemerintahan harus duduk bersama membahas apa yang kita akan berikan kepada masyarakat luas.

“pintu rumah jabatan selau terbuka untuk siapa saja, jadi kelak adik adik mahasiswa pulang, sempatkanlah waktunya untuk berdiskusi dikediaman kami agar kita bisa menyatukan ide dan konsep untuk membangun daera secara bersama.” tutup politisi PDIP ini.

Paskalis kopong, dalam pemaparanya mengatakan bahwa peran pemuda dalam pelestarian budaya lokal sangatlah vital, disaat budaya kita dicengkram oleh globalisasi dan westernisasi maka pemuda harus membangun kepekaan sosialnya sebagai agen control sehingga nilai nilai budaya yang sudah diwariskan oleh leluhur mampu kita sanubarikan di dalam hati dan mampu kita ejawantahkan ke dalam kehidupan kita sehari hari” upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga eksitensi budaya antara lain, melakukan sosialisasi, melakukan festival budaya tahunan dan ikut mengawal peraturan pemerintah yg mengatur terkait dengan kebudayaan “ungkap koordinator DPO ini.

lanjutnya, namun kontribusi dan peran pemuda ini belumlah cukup dalam pelestarian budaya, jika tidak didukung oleh kebijakan pemerintah kabupaten flores timur maupun pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya agar ada regulasi atau kebijakan yang mampu melindungi Nilai Budaya ini sendiri, makanya kedepan kami harapkan pemerintah kabupaten agar memberi ruang ekstra terhadap pemuda agar mampu mengekspresikan seni budaya itu sendiri. “pungkas Paskalis yang juga sebagai guru dikota daeng ini.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tag Populer

Belum ada konten yang bisa ditampilkan.