“Manjakan” Pengguna Narkoba, Balai Rehabilitasi Kini Hadir di Takalar
MATA SULSEL. TAKALAR- Menteri Sosial Julian P Batubara meresmikan Balai Rehabilitasi di di Desa Pattoppakang, Kecamatan Mangarabombang, Takalar, Rabu 12 Februari 2020.
Kabupaten Takalar menjadi satu dari lima lokasi rehabilitasi sosial korban napza dan orang dengan HIV di Indonesia. Empat lokasi lainnya yakni di Jakarta, Jawa Barat dan Medan.
Loka rehabilitasi sosial korban Napza dan Orang dengan HIV dengan nama “Pangurangi” ini sebagai jawaban atas tingginya pengguna narkoba di Sulsel.
Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah pengguna narkoba di Sulsel termasuk tinggi mencapai angka 138.937 atau sekitar 2,27% dari total penduduk Sulsel pada tahun 2015. Pada 2017, angka ini kemudian turun hingga angka 1,95% atau sebanyak 133.503.
Tingginya angka ini, dimungkinkan karena Sulsel memiliki pelabuhan besar dan strategis sehingga memungkinkan narkoba masuk dengan mudah. Selain narkoba, salah satu kondisi yang menghawatirkan saat ini yakni angka penularan HIV-AIDS sebesar 70% di Indonesia.
“Pengguna narkoba saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, makanya kehadiran Balai Rehabilitasi ini bisa menjadi tempat untuk membebaskan para korban dari ketergantungan,” kata Julian di sela peresmian Balai Rehab itu.
Julian P Batubara mengatakan, penegak hukum juga harus memilah-milah yang mana bisa menjalani rehabilitasi dan mana yang harus dihukum.