Perlindungan Khusus Jadi Masalah Utama Anak Penyandang Disabilitas di Indonesia

Abil
7 Des 2019 22:23
EDUKASI NEWS 0 13
3 menit membaca
Bandung, Matasulsel – Anak-anak penyandang disabilitas mengekspresikan perasaan mereka melalui kegiatan melukis bersama seluruh peserta menggunakan kain sepanjang 30 meter pada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) bertajuk Fun With Disability di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2019).
Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Nahar mengemukakan bahwa perlindungan khusus menjadi masalah utama yang kerap menimpa kaum disabilitas, khususnya pada anak-anak penyandang disabilitas di Indonesia.

 

“Dari sisi perlindungan anak, masih banyak keluarga yang menyembunyikan anaknya dari lingkungan karena malu. Jadi anak terbatas aksesnya atas pendidikan dan masa depannya,” ungkap Nahar pada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) bertajuk Fun With Disability di Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kemen PPPA bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat itu menggelar kegiatan “Sehari Bersama Anak Penyandang Disabilitas” sebagai rangkaian HDI di Indonesia.

Sesuai data SUSENAS Tahun 2018 menunjukkan bahwa populasi penyandang disabilitas kelompok usia 2-18 tahun kategori disabilitas sedang dan berat mencapai 7% atau sekitar 2,48 juta anak penyandang disabilitas.

“Hari Disabilitas Internasional diperingati sebagai wujud perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia terhadap penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas,” tegasnya.

Menurutnya, sudah saatnya bangsa Indonesia memerdekakan seluruh rakyat dengan membangun kesetaraan dan meniadakan stigma. Menghentikan segala perundungan dan perlakuan salah terhadap anak penyandang disabilitas.

Nahar mengajak agar pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih aktif mendorong kesadaran masyarakat tentang pemenuhan hak disabilitas.
“Karena itu mari dengarkan suara mereka agar kita dapat mengembangkan potensinya. Stop Stigma, kita bangun kesetaraan,” kata Nahar.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tag Populer

Belum ada konten yang bisa ditampilkan.