JENEPONTO – Kegiatan Lintas Alam Berkuda Bumi Turatea yang berlangsung pada Ahad 29 Desember 2024, pagi ini berhasil menarik perhatian masyarakat Kabupaten Jeneponto.

Rute yang dimulai dari Stadion Belokallong, menuju Pesantren Ulul Al-Bab, Tamarunang Kelurahan Pabiringa, Lapangan Passamaturukang, dan berakhir di stadion mini Turatea menampilkan keindahan alam dan semangat kebersamaan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Liga Tarbiyah Wahdah Islamiyah Kabupaten Jeneponto yang berlangsung dari 22 hingga 29 Desember 2024.

Dalam sambutannya, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Jeneponto, Ust. Basir, menekankan bahwa Lintas Alam Berkuda Bumi Turatea bukan hanya sekadar ajang berkuda, tetapi juga sebagai persiapan untuk Musda V DPD WI Jeneponto yang akan datang pada tahun 2025.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai olahraga berkuda. Ini adalah bagian dari tradisi yang harus dilestarikan,” ujar Ust. Basir saat melepas 10 raider dengan kuda-kuda terbaik yang didatangkan dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan.

Sebelum pelepasan, para tamu undangan, termasuk Kadispora Jeneponto, Danramil Bangkala, Kapolsek Binamu, dan beberapa tokoh lainnya, diberikan kesempatan untuk menunggangi kuda di dalam lapangan Stadion.

Ini merupakan momen yang menggembirakan dan penuh keakraban, menunjukkan dukungan dari berbagai pihak terhadap kegiatan berkuda di Jeneponto.

Daeng Nai Stable, yang dikenal sebagai pelopor kegiatan berkuda profesional di Sulawesi Selatan, berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan tempat yang istimewa di hati masyarakat.

“Kami ingin berkuda menjadi salah satu bagian dari budaya dan olahraga yang diminati di daerah ini,” ungkap Daeng Nai

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, Lintas Alam Berkuda Bumi Turatea diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk mengambil bagian dalam olahraga berkuda dan menjaga kelestarian alam.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga sebagai upaya untuk mempererat tali persaudaraan dan cinta tanah air di tengah keindahan alam Bumi Turatea.

Dengan harapan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, menjadikan Jeneponto sebagai salah satu pusat kegiatan berkuda di Sulawesi Selatan. (Oji Pajeka).