JENEPONTO, MATASULSEL – Pemerintah Kabupaten Jeneponto kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi layanan publik melalui Kompetisi Inovasi Daerah (KIND) 2025. Setelah melewati tahapan seleksi proposal yang berakhir pada 16 Juli 2025, sebanyak 14 inovasi daerah resmi dinyatakan lolos dan berhak mengikuti Workshop dan Coaching Clinic bertempat di Aula RSUD Latopas Sabtu, 19 Juli 2025 yang digelar secara khusus untuk memperkuat substansi inovasi masing-masing tim.

Workshop yang berlangsung dinamis ini dihadiri oleh para inovator, pimpinan perangkat daerah, Kepala Bappeda, Tim Inovasi Daerah.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Bappeda Jeneponto dan tim inovasi lintas sektor.

Dalam sambutannya, Bupati Jeneponto, Paris Yasir, menegaskan bahwa inovasi bukan sekadar ajang perlombaan.

“Inovasi bukan simbol, tapi bentuk pelayanan terbaik untuk masyarakat. Ia harus mendekatkan, mempermudah dan mempercepat urusan warga. Wujudkan inovasi yang murah, efisien, dan berdampak nyata,” tegasnya.

Dua Kategori Inovasi : Implementasi & Gagasan

Kompetisi ini membuka dua jalur : kategori Implementasi, yang ditujukan bagi inovasi yang telah berjalan dan memberi dampak, serta kategori Ide/Gagasan, yang masih terbuka luas untuk perangkat desa, kelurahan, unit kesehatan, satuan pendidikan, hingga OPD.

Sementara itu, inovasi dari sektor swasta, BUMN dan perseorangan non-layanan publik akan difasilitasi dalam platform tersendiri, mengingat potensi besar yang dimiliki sektor ini dalam menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.

Berikan 14 Inovasi Terbaik yang Lolos Seleksi Proposal menuju tahapan presentasi dan wawancara :

1. SI PALLENGU – Sistem Informasi Pelayanan Elektronik untuk Desa dan Kelurahan
2. Desa Wisata Mangrove Bata Pa’lengukang – Desa Arungkeke Pallantikang
3. TK LP2AUD Belay Kasih Jumat Ammaca’
4. UPT SMP Negeri 6 Bangkala – ASSIKOLA (Aksi Selamatkan Anak Kembali ke Sekolah)
5. UPT RSUD Lanto Dg Pasewang – SUSTER AKUR PASIEN SENYUM.
6. Desa Bontorappo – Desa Literasi (Komunitas Literasi Bungung Salapang)
7. Dinas Kesehatan – JEKAJI (Jeneponto Peduli Kesehatan Jiwa)
8. SMKN 7 Jeneponto – SIRAGA (Sistem Rekap Absensi Guru dan Anak Didik)
9. UPT RSUD Lanto Dg Pasewang – PASTI HEBAT
10. UPT Puskesmas Bululoe – PENDEKAR SAKTI
11. Dinas Kesehatan – APA KABAR BALITAKU
12. Dispora – SPORT TOURISM
13. Puskesmas Binamu Kota – JEMPOL (Jemput Hadiah di Posyandu Langsung)
14. Desa Kapita – Pelayanan Digital Berbasis Website

Workshop ini memberi ruang perbaikan dan persiapan intensif sebelum masing-masing tim melakukan presentasi di hadapan dewan juri. Peserta didorong untuk memperkuat ide, menyempurnakan strategi dampak, serta memperjelas potensi replikasi dan keberlanjutan inovasi.

KIND 2025 menjadi tonggak baru bagi Kabupaten Jeneponto untuk melahirkan ekosistem inovasi yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berkelanjutan, kolaboratif dan berdampak langsung bagi peningkatan kualitas layanan publik.

“Semua orang bisa berinovasi. Dari desa hingga OPD, dari guru hingga bidan, dari ASN hingga masyarakat biasa.

Karena pada akhirnya, inovasi adalah tentang hadirnya solusi nyata untuk kesejahteraan bersama,” pungkas Kepala Bappeda Dr. Alfian Afandy Syam dalam sesi penutup. (Oji Pajeka).