MAKASSAR, MATA SULSEL – Dosen dari 16 Perguruan Tinggi (PT) negeri dan swasta dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat, ikut ambil bagian. Dikemas dalam “Workshop PKM Dosen 2021” dengan menghadirkan 3 pemateri.

Demikian ujar, Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Dr. Andi Maryam, kepada wartawan 17 Februari 2021, usai mendampingi Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (APTISI) Pusat, Dr. Budi Djatmiko yang tiba di Makassar.

Menurut Andi Maryam, kegiatan ini bagian dari program kerja inovasi yang sudah teragenda sejak 2020, namun pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaannya tertunda. “Kegiatan ini akan berlangsung dua kali di tahun 2021,” ujarnya. Sembari menambahkan semua di bawah kordinasi Wakil Rektor (WR) IV UIT.

WR IV UIT, Zulkarnain Hamson, S.Sos. M.Si. menguraikan kegiatan yang diselenggarakannya adalah lini kerja inovasi, dan kerjasama yang menjadi bagian tugasnya, sejak 2019. “Workshop berlangsung pada 14 dan 21 Februari 2021, dengan materi ‘Perencanaan PKM’ dan ‘Penyiapan Manuskrip Jurnal’,” ujarnya.

“Ini menjadi jawaban atas gambaran kondisi kiranya perhatian dosen pada pengabdian masyarakat, seperti data Dirjen Dikti,” ujarnya. Sembari menambahkan sesungguhnya dosen sudah melaksanakan PKM, namun tidak menjurnalkannya.

Menampilkan pemateri Dr. (cand) Syaharuddin, S.Pd. M.Si. Chief Editor dan reviewer sejumlah jurnal Sinta. Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) itu akan kembali membawakan materinya pada 21 Februari 2021. “Kami berharap usai workshop yang di UIT, akan berlanjut ke PT lainnya,” ujar Zulkarnain Hamson, sembari menegaskan beberapa PTS sudah bersedia.

Workshop ini menargetkan terbitnya 100 naskah jurnal PKM Sinta-3, Sinta-4 dan Sinta-5. “Sampai 17 Februari ini sudah 162 dosen dari 16 PTN, PTS yang ikut bergabung, bahkan dari Lampung,” ujar Zulkarnain Hamson. Kegiatan selanjutnya akan berlangsung di Universitas Pohuwato Gorontalo, sebagai bagian dari kerjasama antar PT.

“Sewaktu menjabat LPPM UIT tahun 2018, saya memang mendorong agar PKM lebih digairahkan, karena masyarakat membutuhkan kampus,” ujarnya. Dan sebagai benang merahnya terkait bidang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dirinya berharap karya dosen akan jadi paten.

“Ketika merintis berdirinya Lembaga HAKI di UIT, tahun 2018, salah satu yang ingin saya capai adalah semua dosen memiliki hak paten,” ujarnya. Hak paten itu telah lahir melalui sejumlah sertifikat yang terbit di tahun 2019-2020, saat Ketua HAKI dijabat Dr. Lisa Mery.

Pengabdian adalah bagian dari inovasi, dan inovasi bisa melahitkan paten. Penelitian dan pengabdian adalah jalan menuju lahirnya berbagai temuan dalam kerja keilmuan di PT. “Saya sudah mengusulkan agar riset mahasiswa dan dosen segera dipatenkan, dan diapresiasi,” ujarnya.

Workshop membimbing dosen menyiapkan PKM dari perencanaan hingga penerbitan manuskrip jurnal PKM. Zulkarnain memperkirakan kurang lebih 75 manuskrip akan dipersiapkan untuk diterbitkan pada periode April-Juni-September dan Desember 2021.(*)