Adakan dialog, HMI komisariat ATIM menggelar diskusi seputar kebangsaan

Matasulsel, Makassar – Terkait banyaknya kisruh kebangsaan hari ini, Himpunan mahasiswa islam komisariat ATIM, mengadakan Bazar dialog dengan mengundang Juliadi Solong selaku demisioner Ketua Bidang PA HMI Cabang Makassar periode 2001-2002 dengan tema ‘Telaah bangsa dalam perspektif cinta’ di cafe danau Unhas, jalan perintis kemerdekaan, minggu( 02/04/2017), pukul 20.00 WITA.

Sedikit menyinggung dalam kesempatannya, masalah menurunnya minat baca menjadi fokus perhatian dalam menanggapi persoalan kebangsaan hari ini.
“Masalah mahasiswa khususnya yang tergabung dalam himpunan mahasiswa islam adalah kurangnya kecintaan, dan niatan untuk memahami dan menanamkan rasa cinta kepada bangsa,” ucap Juliadi solong selaku orang pernah aktif dibidang pengkaderan HmI cabang Makassar.
Akhir akhir ini kita diperhadapkan dengan banyaknya kisruh bangsa, kita mengetahui bahwa negara kita hari ini disibukkan dengan isu isu perbedaan baik dari segi agama, suku, ras dan lain sebagainya, maka dari itu perlu upaya upaya dari seluruh adik adik mahasiswa untuk membiasakan diri aktif dalam diskusi dan tetap menjaga antusiasme belajar, karena dengan belajar seperti membiasakan baca buku dan lain lain, apalagi buku persoalan kebangsaan yang dipelajari, maka kecintaan itu akan tumbuh dengan sendirinya”,tambahnya.
Selain mengundang Juliadi Solong selaku mantan Kabid PA HMI Cabang Makassar, dialog pada kesempatan ini turut mengundang junaidin mahasan mewakili aktivis muhammadiyah.
Dalam kesempatannya juga menambahkan bahwa isu hari ini adalah upaya untuk memecah bela persatuan dan kesatuan kita di Negara kesatuan Republik Indonesia.
Andi Sri Dewi Kumala Sari selaku Demisioner pengurus KOHATI HmI Cabang Makassar periode 2014-2015 juga memberikan pesan khusus dalam kesempatan dialog nya bahwa perlunya mengurangi persepsi membeda bedakan suku, ras, agama maupun etnis dengan membangun sebanyak mungkin persamaan sebagaimana harapan membangun keutuhan Indonesia.
Ditemui dikesempatan lain, Marsudin selaku formatur HmI komisariat atim mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja dikemas dalam bentuk dialog agar kiranya kembali lahir tradisi baru ditingkatan komisariat.
“Alasan tema ini diangkat dikarenakan akhir akhir ini kita disibukkan dengan isu konflik baik melalui media massa maupun media elektronik yang bisa berbuntut panjang dengan menurunkannya lagi semangat kecintaan kita terhadap bangsa, dikarenakan isu primordial dan isu agama yang semakin menyebarluas”, ungkapnya.