General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, upaya ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah dalam mencapai rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2024.

Selain itu, hadirnya listrik menjadi bukti kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh tanah air.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” tambah Andy.

Andy mencatat dengan bertambahnya desa dan dusun yang dilistriki ini membuat realisasi rasio elektrifikasi di wilayah Sulselrabar mencapai 99,93 persen hingga Desember 2023.

Andy merinci, dalam menyalurkan listrik ke desa dan dusun tersebut, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 519,39 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 488,35 kms, serta 311 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 15.550 kilo Volt Ampere (kVA).

Namun demikian, Andy mengatakan, bukan hal mudah dalam upaya melistriki wilayah 3T.

Andy pun mengungkapkan PLN tidaklah sendiri. Upaya PLN dalam membangun jaringan infrastruktur salah satunya di Desa Tanete Tomba, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, PLN bersama warga setempat memikul tiang dengan berat 300 kilogram mendaki jalan terjal dan melewati jurang untuk sampai ke lokasi.

“Guna memobilisasi material berbagai tantangan seperti menyebrang laut di Kabupaten Wakatobi dan mendaki jalan terjal di Kabupaten Mamasa telah kami lalui. Kami bersyukur dan mengapresiasi masyarakat yang secara sukarela tergerak membantu kami,” ungkap Andy.

Andy bersyukur berkat dukungan masyarakat dan stakeholder, desa dan dusun tersebut kini dapat teraliri listrik.

Ia optimistis perjuangan heroik petugas PLN akan membawa berkah bagi kesejahteraan masyarakat penerima manfaat.

“Semoga kehidupan masyarakat semakin sejahtera, roda perekonomian makin menggeliat karena produktivitas yang semakin tinggi. Begitu juga bagi anak-anak kini bisa belajar pada malam hari,” tutup Andy.**