Jusuf Kalla Berbagi Pengalaman ke Ratusan Pengusaha Sulawesi Selatan
MAKASSAR – Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia serta Founder & Advisor KALLA, HM Jusuf Kalla bersilaturahmi bersama ratusan pengusaha di Saoraja Ballroom Wisma Kalla, Senin (30/1/2023).
Ia meminta pengusaha di Sulawesi Selatan untuk saling berbagi pengalaman untuk meningkatkan kapasitas dalam berbisnis.
Pertemuan tersebut bertajuk “Dari Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indonesia”. Jusuf Kalla mengawalinya dengan melihat kondisi pengusaha sebelum masa kemerdekaan.
Saat itu, nyaris tidak ada pengusaha pribumi yang menonjol. Nanti di tahun 1950-an barulah pengusaha mulai bertumbuh.
Bahkan di tahun 1960-1970-an, pengusaha di Sulawesi Selatan punya bank, seperti La Tunrung punya Bank Antar, Muhammadong Bank Masayarakat, Syamsuddin Mangawing Bank Pembangunan Sulawesi, dan Andi Sose punya Bank Marannu. Semuanya hebat-hebat.
“Setidak-tidaknya ada 40-an pengusaha besar di Sulawesi Selatan bertumbuh yang saya catat sewaktu menjadi Ketua Kadin. Tetapi, kemudian, pertanyaannya dari sekian banyak pengusaha besar itu hampir semua berjalan hanya 1 generasi. Begitu pendirinya tidak ada, kondisinya menurun,” ungkapnya.
Oleh karena itu, saat KALLA sudah 70 tahun, perayaannya digelar dengan sedikit besar. Selain di Makassar, ada pula di Jakarta.
“Kita ingin membuktikan bahwa kita juga bisa berkembang jauh selama kita membuat regenarasi yang baik,” ujar Pak JK, sapaan karib Jusuf Kalla.
Dalam momen silaturahmi, Jusuf Kalla ingin pengusaha berkumpul untuk membicarakan masa depan. “Karena masa depan milik Anda semua, bagi saya sudah masa lalu. Saya lalui hampir banyak hampir hal. Saya di bisnis 35 tahun, di pemerintahan hampir 20 tahun dan sebelumnya tentu di sekolahan dan sebgaianya,” ungkapnya.
“Jadi, kenapa saya kumpul pengusaha di sini, bagaimana kita meningkatkan kapasitas pengusaha dengan saling berbagi pengalaman. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya ingin menukar pengalaman,” imbuh Jusuf Kalla.
Menurutnya, peran pengusaha sangatlah penting bagi pembangunan. Dari mana pembangunan pajak? 80% pendapatan permerintah dari pajak. Kemudian, pajak berasal dari pengusaha.
“Jadi, pada dasarnya, pemerintah juga membangun dari pengusaha. Lapangan kerja juga semua sumbernya dari pengusaha,” ungkap Jusuf Kalla.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan, Andi Rahmat Manggabarani, menyebutkan, total pengusaha muda yang berkecimpung di HIPMI saat ini berksar 2.000-3.000 orang.