“Kinerja Tanur 1, Tanur 2 dan Tanur 3 berada di atas anggaran untuk tahun 2022, namun produksi tahunan secara keseluruhan lebih rendah dari target kami sebelumnya terutama karena keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan kembali Tanur 4,” katanya, dalam siaran pers yang diterima Selasa (31/1).

Febriany menyebutkan produksi pada triwulan keempat tahun 2022 (“4T22”) mencapai 16.183 t nikel dalam matte dimana hal ini sekitar 8% lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada 3T22.

Sementara itu, secara year-on-year basis produksi pada 2022 juga menurun 8% dibandingkan dengan produksi pada 2021 terutama disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada 1H22.