Makassar, Matasulsel – Salah satu ukuran yang sering digunakan untuk membandingkan keberhasilan pembangunan  sumber daya manusia  antar negara adalah  Human Development Index  (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Indeks tersebut merupakan indikator komposit yang terdiri dari: indikator kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir), pendidikan (angka melek huruf dan sekolah) serta ekonomi (pengeluaran riil per kapita). Oleh karena itu, Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kondisi umum kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan.

Melihat kondisi pembangunan kesehatan yang tidak merata khususnya di wilayah indonesia timur, Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) mengadakan Seminar Nasional yang bertema “Disparitas Pembangunan Kesehatan di wilayah Indonesia Timur” Kegiatan ini diikuti oleh berbagai akademisi kesehatan mahasiswa dan umum serta pengurus Persakmi Sulsel. Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Prof. Amiruddin Fakultas Kedokteran UNHAS, sabtu 07 januari 2017 nanti.

Kegiatan ini diawali pre test, laporan panitia penyelenggara yang disampaikan oleh A.Surahman Batara  dan dilanjutkan Pembukaan dari Ketua Pengurus Daerah Persakmi Sulsel, Sukri Palutturi.

Dalam kegiatan seminar ini rencana akan di isi oleh narasumber yaitu Kementerian Kesehatan, Anggota DPR RI dari Komisi Kesehatan serta Guru Besar Kesehatan Masyarakat.


Semoga kegiatan ini dapat menjadi perhatian khusus dari pemerintah agar pembangunan Kesehatan di Indonesia Timur lebih baik dan merata.Semangat.
(erwan) (*)