Sebelum sebelumnya, rombongan peserta KKN Universitas Islam Negeri Makassar, paling banyak empat puluh orang.

Namun kali ini, jumlahnya dua kali lipat dari rombongan peserta KKN biasanya.

Keberhasilan menapakkan kaki di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar diakuinya merupakan sebuah bentuk kesyukuran tersendiri.

Pasalnya, Kabupaten Selayar adalah salah satu daerah yang diimpikan banyak pihak.

Bahkan tak sedikit yang meminta dirinya untuk mengantar dan membawa mereka ke Selayar.

Namun karena alasan, ia bukan seorang penentu, maka dia hanya membawa rombongan mahasiswa yang sudah jadi.

Sebagai dosen pembimbing ini meyakini, tak sedikit diantara rombongan peserta KKN yang penasaran ingin menginjakkan kaki di Selayar, untuk sekedar bisa mencicipi ikan sunu kering Pulau Tanadoang.

Lebih lanjut, ia menitipkan delapan puluh sembilan orang rombongan mahasiswa KKN UIN kepada jajaran Pemerintah Kecamatan Bontomatene yang akan berproses selama kurang lebih empat puluh lima hari kedepan.

Pihaknya berharap, jajaran pemerintah kecamatan berkenan, membimbing, membina, dan menanamkan nilai nilai kemandirian.

Secara khusus ia menyampaikan pesan kepada seluruh rombongan mahasiswa peserta KKN agar mereka bisa hidup beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan tidak menyusahkan.

Ia berpesan agar peserta KKN tetap menjaga citra dan nama baik almamater kampus UIN sebagai perguruan tinggi yang dikenal suci dengan tidak melakukan gerakan tambahan yang dapat mencederai serta mengotori kesucian nama Universitas Islam Negeri Makassar, tandasnya.

Ucapan terima kasih atas penerimaan serta penyambutan Pemerintah Kecamatan Bontomatene bersama segenap kepala desa dan lurah menutup sambutan rektor UIN Makassar.

Pewarta : Andi Fadly Daeng Biritta