Makassar, Matasulsel – Sebanyak 17 orang Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin Ketuanya Ir. H. Rusdin Tabi, M. BA melakukan kunjungan kerja ke kantor Perpustakaan Nasional RI di jl. Medan Merdeka Selatan Jakarta, Selasa (4/8/2020).

Pada kunjungan kerja sehubungan dengan pembahasan ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 ini, anggota Komisi E DPRD Sulsel di dampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulsel, Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H bersama Koordinator Bidang Pendidikan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel Prof. Dr Heri Tahir, S.H., M.H, Sekdis DPK Sulsel Widyawati , S.Sos., M.H, Plt Kabid Perpustakaan Nilma, S.Sos., M.M, juga hadir menyertai Kadis DPK Sulsel Founder dan CEO PT. Kabar Grup Indonesia, Upi Asmaradhana, minta kerja DPK Sulsel dalam pelaksanaan kegiatan Festival Aksara Lontaraq tahun 2020.

Kehadiran anggota DPRD Sulsel ini diterima langsung Kepala Perpustakaan Nasional RI Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M, di dampingi Sestama Dra. Woro Titi Haryati, M.A, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Perpustakaan dan Jasa Informasi Dra. Ofy Sofiana, M.Hum, dan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengembangan Minat Baca Drs. Deni Kurniadi, M.Hum.

Kepala Perpusnas RI M. Syarif Bando dalam sambutan penerimaannya menyampaikan bahwa ini adalah kesempatan terbaik menerima para anggota DPRD Sulsel yang tentu saja memegang peranan penting dalam mendorong kemajuan pembangunan di Sulsel termasuk dalam bidang pendidikan, peningkatan minat baca dan indeks literasi masyarakat.

Dijelaskan bahwa Perpustakaan Nasional ini adalah lembaga non pemerintah yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada bapak Presiden, dan keberadaannya setidaknya di dukung oleh 10 undang-undang yang merupakan produk DPR.

Pada kesempatan itu, di hadapan anggota DPRD Sulsel Syarif Bando memaparan tentang pentingnya literasi bagi kemajuan suatu negara.
Menurutnya, kenapa negara yang tidak memiliki sumber daya alam maju, kenapa kita yang memiliki sumber daya alam yang melimpah tidak maju, dan tentu saja itu dipengaruhi tingkat literasi masyarakatnya.

“Bayàngkan kalau literasi kita bermasalah, bahan baku kita keliling dunia dijual dalam hitungan rupiah dan datang dalam nengeri dalam bentuk barang jadi dibeli ratusan ribu rupiah. Karena itu celaka kalau literasi ini tidak diurus,” ujar Syarif Bando sembari mengatakan bahwa dirinya sangat beruntung bertemu dengan orang- orang terhormat yang bisa berbicara langsung kepada masyarakat dan memiliki komitmen untuk memajukan masyarkat, melalui pembangunan literasi.

Menanggapi pemaparan materi dari Kepala Perpusnas, Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rusdin Tabi mengatakan bahwa pihaknya cukup tercerahkan dengan pemaparan materi yang disampaikan.