Makassar, Matasulsel – Pegiat literasi Aksara Merdeka kembali menyebarkan virus literasi yang dikemas dengan Workshop Menulis Puisi pada Minggu, (13/8/2017) yang dipusatkan di Warkop SS jalan Tamalate Raya, Makassar.

Dalam workshop yang digelar Aksara Merdeka, tampil sebagai narasumber Ahmad Fadhil Imran Penulis buku antologi puisi ‘Manusia-Sia dan antologi puisi ‘Mulut Dari Timur.

Dalam kesempatannya, Ahmad Fadhil menuturkan bahwa saat ini banyak bermunculan penulis-penulis puisi baru yang hanya mengutamakan keindahan kata semata. Hal yang paling penting dalam menulis puisi adalah memperhatikan Typografi, pemilihan diksi, dan majas. Selain itu karakteristik penulis juga harus kuat.

“Penting juga bagi kita untuk mencari faktor pendukung seperti mendengarkan instrumen musik, mencari suasana yang tenang dan harus dengan mood yang baik,” pungkas Ahmad Fadhil Imran, akrab disapa Fadhil.

Baca Juga: Berikan Pembinaan Ke Anggotanya, Aksara Merdeka Gelar Bincang Jurnalistik

Fahri Djaman sebagai salah satu peserta sekaligus perwakilan dari komunitas Pecandu Aksara menambahkan, fenomena yang terjadi hari ini adalah banyak bermunculan penulis yang menggunakan diksi terlalu hiperbola tanpa memperhatikan nilai logis dan pesan yang ingin disampaikan.

“Hal ini yang menyebabkan pembaca tidak mampu menyimpulkan pesan yang ingin disampaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Syukma Manggala selaku anggota komunitas Aksara Merdeka menuturkan, kegiatan ini sangat membantu karena sebenarnya menulis puisi tidak sesulit apa yang kita bayangkan selama kita memahami apa yang akan kita tuliskan. Kami juga lebih mengerti secara teknis tentang penulisan puisi yang baik dan benar.

“Aksara Merdeka yang memiliki orientasi bergerak dalam bidang literasi ini tentunya tidak akan berhenti sampai di sini saja, tetapi akan terus melakukan berbagai upaya untuk memberikan yang terbaik bagi setiap individu yang ingin berkarya,” ucap dia.

Sesi foto bersama penulis dan perwakilan anggota komunitas yang hadir mengakhiri kegiatan workshop yang berjalan secara khidmat.(*)

Kiriman : Widyawan Setiadi (Inisiator Aksara Merdeka)
Editor : Kusuma Widodo (Matasulsel)