Aksi Protes Tak Menuai Hasil, Warga Ancam Duduki GI Malili
Menanggapi pernyataan itu, Taufik Setiawan warga setempat masih belum dapat menerima pernyataan itu.
“Masa pihak vendor PT. PLN tak mengetahui kalau tenaga kerja yang mereka rekrut berasal dari luar, sementara jelas kedudukan GI ini di wilayah kecamatan Malili,” terangnya.
Masih dikatakannya, kami minta ke PT. PLN maupun PT. CES agar mengindahkan tuntutan sikap ini yakni memberdayakan masyarakat setempat. “Kami tak mau ditawar,” tandasnya.
Kalau minggu ini belum ada kejelasan, mohon maaf kami akan turun aksi dan menutup aktivitas GI sampai tuntutan kami dikabulkan, ujar Upik sapaan akrabnya.
Menurutnya, bahwa langkah yang dilakukan pihak PT. PLN dan PT. CES dinilai tidak pro ke masyarakat setempat. “Kami juga butuh kerja, dan kedudukan sosial antara pekerja yang mereka (PT. CES-red) siapkan dan masyarakat setempat sama, namun yang perlu diketahui adalah kami warga yang terdampak langsung,” terangnya.
Sehingga kata Upik, kehadiran GI ini tentu menjadi harapan besar masyarakat setempat sebagai sumber lapangan pekerjaan. Namun faktanya, tenaga kebersihan harus didatangkan dari luar.
“Ini sudah kelewetan yang sangat tidak dapat kami toleran. Dan perlu diketahui kami juga tidak pernah menuntut jauh untuk memberdayakan masyarakat setempat di bidang operator atau tenaga teknis, karena melihat dengan tingkatan SDM,” jelas Upik.
Sekali lagi kami tegaskan, kami tak mau ditawar dan pernyataan sikap ini harus di indahkan, kalau sampai waktu yang kami tentukan tidak ada hasil, jangan mimpi GI akan di fungsikan, kami akan duduki sampai menuai hasil, kuncinya.(*}