Bulukumba, Matasulsel – Aktivis Bulukumba, Mansur menyayangkan program managemen baru Rumah Sakit Umu Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja yang menelan korban.

Mansur menagaskan apapun bentuk pembelaan dari managemen RSUD terkait dengan pasien yang meninggal dengan riwayat tingkat kesadaran didawah 5 tetaplah kami menilai itu adalah sebuah bentuk pembiaran.

“ RS Boleh beralibi kesiapan ruangan ICU, Atau sedang menunggu data hasil pemeriksaan pasien, atau apalah yang menjadi alibi medis dari pihak managenan. Menurut kami, ini adalah rentetan kegagalan dari pihak managenen yang tidak kunjung diperbaiki. “ kata Mansur kepada matasulsel.com, kamis (01/06/2017).

Pengurus HMI Makassar ini menilai bahwa  system layanan yang terjadi di RSUD sangat rendah.

“mereka (Manageman Baru) gagal mendiagnosa akar masalah di RSUD, ini harus menjadi catatan penting bagi Pemerintah daerah,” ujarnya.

Ia berharap, RSUD Sultan DG radja harus melibtkan bandan Publuk dala melakukan evaluasi. Sehingga dapat terkontrol dengan baik.

“secara pribadi saya meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba, untuk melibatkan badan public dalam mengevaluasi RSUD Sultan DG radja. Ini penting, Sebab, Setiap warga masyarakat memiliki hak yang sama dalam melakukan control terhadap RSUD. Apalagi ini soal nyawa,“ Tegas Mansur, Mahasiswa STIM LPI Makasar ini.

 

(Abil/Matasulsel)