Aktivis Mahasiswa Bantaeng: Bagaimana Mau Ekspor Nikel, Pabriknya Saja Tidak Beroperasi
“Pabrik saja sekarang itu tidak pernah berproses, bagaimana caranya mau mengekspor. Jadi menurut saya undangan terbuka NA terkait ekspor nikel perdana yang akan berlangsung pada 5 Mei 2018 itu hanyalah pencitraan semata. Obat telinga bagi masyarakat,” tegasnya.
Dia melanjutkan, di area Pelabuhan, yang tidak jauh dari kawasan KIBA saja hanya terpampang peti kemas. Dia mengatakan, jika dipaksakan ekspose semata, maka hanya dijadikan bahan pencitraan.
Seperti pabrik pengalengan ikan, dijadikan opini publik sementara faktanya dilapangan tidak ada aktivistas. Yang ada hanyalah bagunan kumuh yang tak terurus. Sehingga, bisa saja dilakukan ekspose kemudian diterlantarkan.
“Di Pelabuhan saja tidak ada alat pengangkat peti kemas. Bayangkan, dimana kira-kira akses keluar masuk Nikel. Katanya kan lewat pelabuhan itu. Tidak masuk diakal saya kira, jangankan alat pengangkat peti kemas, kapal saja belum ada yang pernah bersandar,” tandasnya. (*)