Aku adalah Buku: Bisikan dari Rak Kenangan
Refleksi lomba video konten literasi Jeneponto
Oleh : Agus Sijaya Dasrum
Aku berjejer tegak, dan tergeletak di sini, di antara sesamaku yang berjajar rapi. Di rak penuh kenangan. Debu tipis sesekali menyentuh sampulku, seiring bisikan waktu yang mengalir di setiap lembarku.
Aku adalah Buku. Bukan sembarang buku, melainkan saksi bisu dari jutaan cerita yang pernah hinggap bersemi, dan kini, aku mengamati.
Dulu, aku adalah dunia bagi banyak pasang mata. Jari-jari mungil meraba halamanku dengan hati-hati, mata-mata berbinar mengikuti jejak aksara yang kutawarkan. Aku merasa hangat, hidup, seolah setiap kata yang kubawa menari di benak mereka, menumbuhkan imajinasi, menyemai empati. Aku adalah sahabat di kala sepi, guru di kala ingin tahu, dan pintu gerbang menuju petualangan tak berujung.
Namun, zaman berputar. Aku melihat layar-layar bercahaya mulai mengambil alih. Jemari yang dulu merabaku kini sibuk menari di atas permukaan kaca. Suara tawa dan decak kagum perlahan beralih ke video pendek yang berkelebat cepat. Aku merasa sedikit terpinggirkan, seperti melodi lama yang pelan-pelan meredup di tengah riuhnya irama baru.
