Disarikan dari pelaksanaan bedah buku Jeneponto Abad 20

Oleh : Haerullah Lodji (Pemandu proses Bedah Buku Jeneponto Abad 20″)

Bedah buku “Jeneponto Abad 20” di Perpustakaan Daerah Jeneponto, 30 April 2025, bukan sekadar perayaan literatur, tetapi sebuah perenungan mendalam tentang identitas dan pembangunan.

Hadirnya Aldi Saputra, penulis buku dan mahasiswa Magister UGM, menambahkan dimensi inspiratif pada acara peringatan Hari Jadi Jeneponto ke-162. Diskusi yang berkembang, seperti yang tercermin dalam transkrip yang diberikan, menunjukkan betapa kaya dan kompleksnya perjalanan Jeneponto, melampaui sekedar catatan sejarah.

Narasi inspiratif yang muncul bukan hanya dari buku itu sendiri, tetapi juga dari percakapan yang mengeksplorasi konsep identitas, komunitas dan memori kolektif. Pembahasan tentang “komunitas yang dibayangkan” (imagined community) menunjukkan bagaimana sejarah dan budaya membentuk rasa kebersamaan bahkan di antara mereka yang belum pernah bertemu.

Identitas Jeneponto, bukan hanya teritorial, tetapi juga tertanam dalam budaya, tradisi dan memori bersama.

Pesan yang kuat muncul dari penekanan pada pentingnya “memori kolektif.” Bukan hanya peristiwa besar yang perlu diingat, tetapi juga detail-detail kecil, jalan-jalan, monumen dan bahkan cerita lisan yang membentuk identitas Jeneponto.