Makassar, Matasulsel – Angka delapan mungkin bagi sebagian orang hanya sebuah angka biasa. Tapi lain halnya dengan salah seorang caleg Partai Golongan Karya Andi Makmur Burhnuddin atau dikalangan anak muda Makassar khususnya bagian utara akrab menyapanya dengan nama kak Noval.

Didapuk untuk maju didapil 2 meliputi kecamatan Wajo, Bontoala, Tallo,  Ujung Tanah dan Sangkarrang, caleg dengan nomor urut 8 ini optimis bisa duduk dengan mengandalkan pola bersilaturrahmi.

Menurut Andi Makmur Burhanuddin, “alhamdulillah tidak ada yang kebetulan didunia ini. Angka 8 memiliki makna tappettu atau tena tappu’na dalam kosmologi Bugis-Makassar dimaknai sebagai sebuah proses yang bersambung terus dan tidak ada putusnya. Dan tanpa bermaksud mendahului kehendak Allah, kami jadikan sebagai spirit perjuangan yang tak berujung dan tak ada surutnya” ujar Noval disela-sela rapat konsolidasi 58 hari menjelang pemilihan.(18/2/2019)

Lebih lanjut AMB yang didampingi langsung Ketua DPD partai Golkar Makassar,  Farouk M Betta dalam memberi semangat relawannya  mengatakan, “kita sudah memutuskan untuk mengangkat jangkar, maka pantang bagi kita pulang sebelum tiba didermaga tujuan. Hanya takdir Allahlah yang bisa menghentikan tekad kita membawa suara-suara yang selama ini tidak tersalurkan” tegas AMB yang disambut tepukan koordinator relawan yang hadir.

Dalam rapat koordinasi itu tampak hadir juru bicara AMB, Alamsyah S mendampingi menurut Ghal sapaan Alamsyah,” kita selalu memanfaatkan momentum yang ada angka 8-nya, tujuannya agar semangat yang terkandung dalam nilai filosofisnya dapat terus menjadi energi kami dalam bergerak.

Ghal membeberkan tujuan rapat koordinasi ini salah satunya untuk mengkonsolidasikan kekuatan yang sudah terbangun.

“iya, tujuannya secara garis besar ada tiga, pertama untuk memberi pemahaman bagaimana cara memilih yg benar. Kedua, tentu untuk memperkuat jaringan khususnya ditingkatan TPS. Dan yang terakhir,  adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan program program untuk di jalan kan di bulan maret nanti” tutup Alamsyah.