Wajo, Matasulsel – Lain dulu, lain sekarang. Kalimat ini sangat pas dialamatkan ke Bupati Wajo terpilih, Dr H Amran Mahmud. Jika di tahun sebelumnya terkesan “dicueki” saat menghadiri upacara 17 Agustus, maka kali ini berubah 100 derajat.

Pemandangan berbeda ini sangat nampak saat Amran Mahmud beserta istri, Hj Sitti Maryam menghadiri upacara 17 Agustus di Sengkang yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Jumat 17 Agustus 2018.

Amran yang mengenakan stelan jas yang dipadukan dengan kopiah, langsung disambut hangat begitu tiba di lapangan yang menjadi ikon penghasil kain sutera tersebut. Dengan senyum yang mengemban dibibir, ia menyalami satu persatu peserta upacara.

Termasuk perhatian peserta upacara sempat tersita begitu menghampiri Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru. Amran juga mendapat perlakuan hangat oleh Bupati Wajo dua periode tersebut.

Saling berjabat tangan, cipika-cipiki, menandai “mencairnya” hubungan dua figur ini yang dua kali momentum Pilkada memang sering berseberangan pilihan politik. Pemandangan itu mendapat aplaus dan apresiasi dari sejumlah Forkopimda dan sejumlah pejabat teras Pemkab Wajo.

Dalam kesempatan itu, Amran Mahmud secara khusus juga menghampiri para legiun veteran yang merupakan para pejuang kemerdekaan. Ia menyalami, sekaligus memberi hormat.

Posisi tempat duduk Amran Mahmud juga bukan lagi dibagian belakang. Protokoler Pemkab, kini menempatkannya di kursi bagian depan. Sejajar dengan pimpinan Forkopimda.

Usai upacara, Amran Mahmud juga menjadi sasaran sebagian peserta untuk berfoto bersama. Termasuk istri Amran, Sitti Maryam yang tak luput dari ajakan peserta untuk berfoto dan selfie bersama.

“Madising-dising maneng muakki?,” sapa Amran Mahmud ke peserta upacara yang memintanya foto bersama.

Selain itu, Amran maupun istrinya juga menikmati momen kemerdekaan ini dengan berbincang penuh keakraban dengan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat usai upacara penaikan bendera sukses digelar. (*)