Makassar, Matasulsel – Fenomena keluarga dan sebagian pendukung yang meninggalkan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) dan diikuti kemunculan beberapa lembaga yang diduga punya afiliasi dalam mengopinikan pasangan tersebut unggul di hasil survei, menjadi perhatian tersendiri akademisi.

Kalangan akademisi mencoba mengkaji dua fakta tersebut, apakah ada kaitannya sengaja dimunculkan untuk “menutupi” dugaan rapuhnya internal pasangan usungan koalisi PDIP ini, atau tidak sama sekali.

Pengamat sosiologi dari UIN Alauddin Makassar, Muh Ridha menuturkan, meski tidak punya bukti ada hubungan antara survei dengan upaya menutupi kerapuhan internal NA-ASS, namun ada temuan yang menarik dianalisis di survei Populi Center.
Menurut Ridha, terlepas siapa “pengorder” survei itu, ada gejala penurunan elektabilitas NA-ASS jika membandingkan temuan survei lembaga ini sebelumnya. Baginya, ini bisa menjadi ancaman tersendiri jika terus berlanjut.

“NA yang sekarang ini diunggulkan 32% versi Populi itu mengalami penurunan 6%. Jika ini terjadi rata setiap bulan, maka NA mungkin hanya dapat satu digit saja,” kata Ridha saat menganilis temuan survei Populi, Sabtu (3/2/2018).