Oleh : Muh. Al Askar

JENEPONTO, MATASULSEL – Hari Jadi Kabupaten Jeneponto bukan sekadar seremonial tahunan. Ia adalah ruang refleksi untuk menakar sejauh mana arah pembangunan berpihak pada rakyat. Tema tahun ini, “Memperkuat Kohesi Sosial, Kolaboratif dan Berkinerja Mewujudkan Jeneponto Bahagia”, mengandung harapan besar agar daerah ini tumbuh dengan semangat persatuan yang nyata. Filosofi “Assamaturu Mange Ri Masunggua” mempertegas bahwa kekuatan daerah terletak pada kesadaran untuk saling menopang dari akar yang paling dalam.

Pendidikan harus menjadi bagian utama dari narasi kebahagiaan itu. Tidak cukup membangun jalan, pasar, dan kantor megah jika anak-anak masih meninggalkan sekolah. Data menunjukkan lebih dari 2.500 anak di Jeneponto tidak lagi terlibat dalam pendidikan formal. Rata-rata lama sekolah masih stagnan di angka 7 tahun. Ini artinya, banyak anak putus di jenjang SMP, dan lebih buruk lagi, sebagian berhenti di SD. Mereka kehilangan hak tumbuh, hak belajar, dan hak untuk bermimpi lebih tinggi.