Hadir pula para kepala sekolah, guru pendamping, serta orang tua peserta yang memberikan dukungan penuh kepada para finalis.

Assami Azzahra, dengan nomor peserta 20, tampil memukau lewat orasi yang menggugah dan kepercayaan diri yang menginspirasi. Di tengah persaingan ketat, ia membuktikan bahwa pelajar perempuan Jeneponto juga mampu bersinar dan menjadi panutan di tingkat daerah.

“Saya mengikuti ajang ini karena percaya bahwa menjadi pelajar bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga soal dampak sosial,” kata Assami dalam sesi wawancara. Ia berharap agar ajang seperti ini terus digelar dan menjangkau pelajar dari berbagai latar belakang, termasuk di wilayah pelosok.

Selain menjadi sarana seleksi duta pelajar, kegiatan ini juga dinilai sebagai wadah aktualisasi diri dan pembinaan karakter bagi generasi muda Jeneponto. Di tengah dinamika pendidikan saat ini, pemilihan Duta Pelajar menjadi simbol penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang berintegritas dan visioner. (Oji Pajeka).