Atasi Stunting Dinas P2KB Jeneponto Gelar Dapur Sehat di Tamanroya
JENEPONTO – Stunting perlu untuk diatasi karena angka stunting masih sangat tinggi, termasuk di Kabupaten Jeneponto. Sebelumnya angka stunting di Jeneponto berkisar 39 persen. Namun pada awal tahun 2024, angka stunting di Jeneponto sudah turun menjadi 36 persen. Angka tersebut masih dianggap cukup tinggi.
Terkait hal tersebut Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Jeneponto menggelar Dapur Sehat (Dashat) untuk mengatasi stunting di Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan Dashat tersebut berlangsung di Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (22/6/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut yakni Kadis P2KB Jeneponto yang diwakili oleh Sekretaris Dinas P2KB Jeneponto Hj. Isnawati, para kader P2KB, para penyuluh, Lurah Tamanroya Sumarni, dan beberapa pihak terkait lainnya.
Sekretaris Dinas P2KB Jeneponto Hj. Isnawati mengatakan salah satu upaya penurunan stunting adalah dengan Dapur Sehat (Dahsat).
Dikatakannya, Dahsat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu meyusui dan baduta/balita stuting terutama dari keluarga kurang mampu.
Isnawati mengatakan bahwa kegiatan Dashat ini dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting. Melalui Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 BKKBN ditunjuk sebagai ketua tim pelaksana percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut Isnawati menjelaskan bahwa Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting, bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal, karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.
Kegiatan Dahsat sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Dalam hal ini masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan, jelas Isnawati.
Isnawati berharap Dahsat bisa bersinergi antara TP PKK dan Kader Kampung KB, karena sama-sama bertujuan untuk menurunkan stunting.
“Dengan adanya Dahsat dan KIE diharapkan setiap ibu hamil, ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya sehingga terlahir generasi penerus yang sehat dan berkualitas,” pungkasnya. (*)