JENEPONTO, MATASULSEL — Cahaya bangga terpancar dari wajah Athifa Asninada Alamsyah, atau akrab disapa Nada, usai dinobatkan sebagai Puteri Duta Pelajar Kabupaten Jeneponto Tahun 2025 dalam malam grand final yang berlangsung di Ruang Pola Panrannuangku, Kantor Bupati Jeneponto, Sabtu malam (12/7/2025).

Pelajar aktif yang juga sebagai ketua Osim dari MTs Negeri 1 Jeneponto ini berhasil menyisihkan finalis lainnya berkat performa yang mengesankan sepanjang rangkaian seleksi, mulai dari masa karantina, talent show, orasi pendidikan karakter, hingga sesi tanya jawab mendalam bersama dewan juri.

Nada tampil percaya diri dan lugas saat menyampaikan orasi berdurasi satu menit bertema “Pentingnya bahasa inggris di era sekarang”, mengajak pelajar untuk tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam etika, sikap, dan nilai-nilai moral.

“Bagi saya, menjadi pelajar di zaman sekarang bukan hanya soal nilai ujian. Ini tentang integritas, tanggung jawab, dan keberanian untuk berkata benar. Itulah pendidikan karakter yang harus kita bawa ke mana pun,” ujar Nada dalam sesi orasinya.

Keberhasilan Nada tak lepas dari kematangan sikap dan konsistensinya menunjukkan kemampuan komunikasi publik, ekspresi seni, serta pemahaman isu pendidikan. Dalam malamtalent show, ia turut memukau penonton dengan penampilan orasi berbahasa inggris.

Menurut salah satu dewan juri, Nada menjadi representasi ideal dari generasi pelajar yang dibutuhkan saat ini.

“Nada tidak hanya menguasai panggung dan materi, tetapi juga menunjukkan karakter kuat, kepekaan sosial, dan kepemimpinan yang tumbuh dari dalam,” puji Dewan Juri pemilihan Duta Pelajar Turatea.

Diketahui, pemilihan Putera–Puteri Duta Pelajar 2025 ini diikuti puluhan peserta dari berbagai SMP/MTs dan SMA/MA di Jeneponto. Ajang ini bertujuan membentuk pelajar yang mampu menjadi agen perubahan positif, memotivasi sesama siswa, dan menyuarakan pentingnya pendidikan di masa kini.

Nada kini resmi mengemban tugas sebagai duta pelajar, dengan peran aktif menginspirasi teman-temannya dalam kampanye literasi, etika digital, dan penguatan pendidikan karakter, sesuai semangat Kurikulum Merdeka.

Saya ingin buktikan bahwa pelajar perempuan juga bisa bersuara dan membawa perubahan. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan yang lebih bermakna,” ucap Nada dengan penuh haru usai penobatan. (Oji Pajeka)