Tak hanya itu, sosialisasi di berbagai media sosial juga tampak mulai massif. Pemberitaan media soal pasangan DIAji muncul di berbagai media online di Kota Makassar maupun nasional. Pemberitaan itu pun bisa dibaca lewat grup-grup media WhatsApp maupun facebook dan twitter.

Salah seorang tim DIAji, Mochsamin mengkonfirmasi sosialisasi DIAji tersebut. Kata dia, begitu pasangan ini mulai mengemuka, respons publik dan infrastruktur jaringan Deng Ical dan Ije yang selama ini diam langsung bergerak.

“Poros baru ini mendapat respons positif. Kekuatan jaringannya luar biasa. Muncul secara sukarela. Tak ada mobilisasi apalagi eksploitasi,” kata pria yang akrab dengan sapaan Jenderal di kalangan tim DIA ji ini.

Kelebihan pasangan ini, lanjut Samin—panggilan Mochsamin—terletak pada karakter keduanya yang memang pejuang. Keduanya juga membangun karier politik dari bawah.

“Dua-duanya orang politik, sehingga memang sangat paham seni pemerintahan. Keduanya pasti sangat menghargai partai politik dan refresentasi parpol di DPRD sebagai mitra strategis dalam pemerintahan daerah,” paparnya.

Apalagi, lanjut Samin, Deng Ical adalah orang Makassar asli. Ditambah dengan Ije yang orang Bugis asli. “Secara geopolitik, keduanya juga sangat mantap untuk memimpin Makassar ke depan,” tegas pendiri Insert Institute ini. (*)