Bachtiar Adnan Kusuma, Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri dan Haerullah Lodji

Tentang Mimpi 7.000 perpustakaan berupa room to read dari seorang John Wood telah membuka peta jalan literasi yang disusuri pada lebih dari separuh hidup Bachtiar. Misi sosial yang diemban untuk mendorong pembudayaan literasi menjadikan setiap detik waktunya menjadi sangat berharga. Olehnya, BAK harus sangat disiplin dalam manajemen waktu. Belum lagi dirinya harus menuntaskan project penulisan buku yang antri di dalam daftar tunggu (mengutip tulisan Budayawan Sulsel, Yudhistira Sukataya).

Penerima penghargaan Pin Emas tiga kali berturut-turut dari Walikota Makassar, Danny Pomanto sebagai Penggagas dan Motivator Perpustakaan Lorong Makassar, Tokoh Peduli Pendidikan dan Ketua LPM Terbaik 1 Kota Makassar, juga penerima penghargaan dari Bupati Maros sebagai Penggerak Literasi Kabupaten Maros, penerima Penghargaan dari Ketua DPRD Maros sebagai Ketua Tim Penyusun Ranperda Literasi Kabupaten Maros, Penerima Penghargaan dari Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Penerima Parmusi Award, Penerima Penghargaan Anugerah Iqra IKA BKPRMI Mosque Literacy Award, Penerima Penghargaan sebagai Tokoh Literasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Atas kiprah dan pergulatannya di panggung Literasi Indonesia, Perpustakaan Nasional RI menganugerahkan Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI sebagai Tokoh Pengiat Literasi, kategori Masyarakat.

Bachtiar Adnan Kusuma

Selain itu, BAK menulis empat judul buku Bupati Jeneponto Drs.H.Radjamilo, M.P. Ia juga menulis buku Biografi Drs.H.Iksan Iskandar, M.Si. Sang Surya di Butta Turetaea, Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea, Tentang Sejumlah Orang-Orang Sulsel, BAK juga merintis perpustakaan desa di Kabupaten Jeneponto pada 2007, Mentor dan fasilitator Indonesia Pintar yang telah mengantarkan Kabupaten Jeneponto menerima Motor Pintar dari Ibu Ani SBY.

Idealisme BAK sebagai penulis tidak hanya berorientasi uang, tetapi ketika niat dipatrikan ingin menjadi insan pembelajar sebagai penulis jalan akan dimudahkan Tuhan. Sebagai resep kunci dalam menulis buku harus dimulai dari niat yang kuat. Produktivitas dan kreatifitas serta inspirasi semua bermuara dari niat yang lurus. Sejatinya manusia harus belajar sepanjang hayat, dari ayunan sampai keliang lahat. Kalau nanti dalam proses menulis menghasilkan uang, prestise, dan prestasi,itu hanya bonus saja dari kerja-kerja menulis.

BAK adalah cucu dari Tokoh Pejuang Kemerdekaan Kabupaten Jeneponto yang dibunuh Kapten Raymond Westerling, Kapten M. Ali Daeng Gassing yang dimakamkan di TMP Karisa. M. Ali Daeng Gassing bersaudara dengan Kepala Dinas Pendidikan Pertama Kabupaten Jeneponto yang juga anggota DPRD Kabupaten Jeneponto Raden Daeng Nginung (dimakamkan di TMP Karisa) dan Penilik PK Ujir Daeng Turi ketiganya bersaudara. “Ayah saya tentara berpangkat mayor, S.Mansyur Awing, sebelum jadi tentara adalah guru yang sebagian besar saudara dan sepupunya serta om dan tantenya berporfesi guru di Monro-Monro Jeneponto Lama” kenang BAK.

Cerita singkat, Bachtiar Adnan Kusuma menjadi pembicara di Kelas Menulis Elipsis, sebuah majalah bergenre nasional yang dipimpin Muhammad Subhan. Bachtiar Adnan Kusuma dikenal narasumber nasional Perpustakaan Nasional RI, Kominfo dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dalam berbagai forum Nasional, lokal dan internasional. Ratusan buku yang telah ditulisnya, ikut mengangkat nama baik Sulawesi Selatan dan Kabupaten Jeneponto di pentas Nasional.

Penulis : Tim JJ161