Bagaimana Tantangan Agamawan Ditengah Era Digitalisasi, Begini Pendapat Para Akademisi !
MAKASSAR, MATA SULSEL – Kemampuan teknologi digital dalam memberikan informasi kepada masyarakat meliputi berbagai aspek kehidupan termasuk keagamaan.
Penyebaran ilmu agama tidak lagi hanya dikuasai oleh institusi – institusi formal seperti lembaga pendidikan dan para pendakwah / ulama namun siapapun bisa menyebarkan ilmu keagamaan dan opininya dalam beragama.
Segmentasinya pun tidak terbatas usia, gender, tingkat pendidikan dll sehingga ada celah permasalahan yaitu pengujian kebenaran masih dipertanyakan atau ketidakjelasannya.
Adanya permasalahan tersebut nampaknya ditangkap oleh IAIN Salatiga dengan menyelenggarakannya Internasional Web Series bertema “Keberagaman di Era Digital : Relasi Agamawan dan Peradaban,” berlangsung secara virtual, Sabtu (24/10/2020).
Secara khusus kegiatan ini dilangsungkan oleh Center For Wasathityyah Islam IAIN Salatiga.
Dalam acara tersebut, Prof Zakiyuddin (Rektor IAIN Salatiga) menilai bahwa sisi negatif dari digitalisasi agama dapat diminimalisir dengan jalan tengah.
“Artinya, kehidupan otoritas agama tradisional tetap terjaga dengan baik dan sekaligus merespon positif apa yang telah disiapkan oleh otoritas keagamaan digital, ‘ ujar Zakiyuddin.
Zakiyuddin juga menyampaikan bahwa terkait digitalisasi IAIN Salatiga selama massa pandemi Covid-19 telah mengubah sistem pengajaran dengan online / pembelajaran jarak jauh (PJJ).