BAK, Kemah Kopi Rumbia Jilid VII Mendatang, Bukti Literasi Mensejahterakan Masyarakat
Ketiga, pemerintah wajib memberikan dukungan kebijakan, dukungan regulasi agar kemajuan literasi yang digerakkan pegiat bisa tumbuh dengan baik.
Keempat, literasi haruslah berjalan terus sebagai parameter kemajuan suatu daerah atau bangsa. BAK menyarankan diskusi literasi tak cukup hanya pada tataran Diksi tapi lebih penting lagi ada Aksi. Sebab literasi dimulai dari diksi, berakhir pada aksi.
“Literasi maju, kesejahteraan masyarakat maju. Tak ada daerah tertinggal, apalagi miskin, yang ada karena ketiadaan orang-orang berilmu tinggi,” kata Kepala Badan Nasional Literasi Masjid PP Ika BKPRMI ini.
Owner Coffee Shop Rumbia, Haji Nasrum, merasa sangat bersyukur perbincangan literasi dan Ngopi digelar di Coffee Shop Rumbia.
Menurutnya kopi arabika Rumbia dapat dikenal dengan literasi, bahkan kemah kopi Rumbia yang sudah berlangsung enam tahun, 2018 hingga saat ini menghadirkan edukasi kopi.
“Kemah kopi Rumbia jilid VII, 2024 Oktober mendatang akan mengangkat tema literasi dan aroma kopi Rumbia semoga semua pihak dapat mendukung hajatan tahunan bagi para pegiat dan penikmat kopi di Sulawesi Selatan,” harap Nasrum
Sebagai informasi, sebelum menghadiri talkshow Literasi dan Ngopi, Bachtiar Adnan Kusuma melakukan roadshow literasi dan wakaf buku dibeberapa komunitas binaan. BAK melakukan kunjungan ke Rumah Hijau Dennasa Bontonompo Kabupaten Gowa, rumah baca Daeng Jalling Desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala, Perpustakaan Pattiro Jeka dan diskusi TBM An-Nur Palajau yang diagendakan, Minggu 26 Mei 2024.
Forum diskusi akan terus digalakkan secara rutin di Kabupaten Jeneponto, kata BAK, kita agendakan ngopi literasi berikutnya dilaksanakan di Pattiro Library dan literasi center dengan tema literasi digital dan pelaksanaan kemah kopi Rumbia jilid VII mendatang menjadi ajang pembuktian literasi mensejahterakan, pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan buku dan foto bersama.
Penulis : Oji Pajeka. (*)