BAK memberi apresiasi tinggi Perpustakaan Universitas Megarezky yang terus melakukan pembenahan internal dan penyediaan koleksi buku-buku serta penataan ruang baca mahasiswa yang lebih terbuka.Selain perpustakaan kata BAK, melakukan penyadaran tumbuhnya minat baca juga penataan infrastruktur, koleksi buku dibuat menarik agar bisa menjadi indikator kemajuan suatu kampus dilihat kemajuan dan ramainya perpustakaan. Yang lebih penting lagi, kata BAK, pihak pimpinan kampus wajib memberikan perhatian serius tumbuhnya ekosistem perpustakaan dengan dukungan dana dan daya. BAK juga mewakafkan buku karya Dr.H.Alimuddin, S.H.M.H.M.Kn. berjudul” Potret Pendidikan di Era Otonomi Daerah” kepada para kepala perpustakaan PTN dan PTS dari UIN Alauddin, Unhas, UNM, LAN, Universitas Bosowa, UPRI, UNISMUH Makassar serta perwakilan pegiat literasi.

Sementara kepala perpustakaan pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar, Syamsir menegaskan kalau pustakawan bukan sekadar pelayan seperti di toko. Pustakawan kata Syamsir, memiliki pengertian kompleks dan strategis sebagai tenaga profesional dan punya kompetensi di bidang manajemen informasi dan literasi. Makanya, lanjut Syamsir, peran pustakawan semakin penting sebagai penunjuk arah, mereka membantu memilah mana informasi yang valid dan relevan. Karenanya, lanjut Syamsir, pustakawan sebaiknya berperan juga sebagai pendidik, fasilitator literasi dan kurator sumber belajar.

“ Jangan membandingkan pustakawan dengan pelayan toko, kurang tepat. Kendatipun, kata Syamsir keduanya memang melayani, tetapi dalam konteks kapasitas dan kompetensi berbeda” kata Syamsir.

Kepala Perpustakaan Universitas Megarezky Makassar, Hasan, berharap agar kedepan pihak kampus memberikan dukungan pemajuan perpustakaan. Sebab, kata Hasan, selain dukungan pemajuan perpustakaan terutama aspek akreditasi juga dukungan finasial penting untuk menggerakkan layanan dan kegiatan-kegiatan literasi di perpustakaan.