JENEPONTO – Taman Baca Masyarakat (TBM) Pustakaloka Jeneponto mendapatkan kehormatan dengan kunjungan dari Baktiar Adnan Kusuma (BAK), tokoh literasi nasional yang dikenal luas atas dedikasinya terhadap pengembangan literasi di Indonesia, Sabtu (18/1/2025).

Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen istimewa bagi TBM, tetapi juga menjadi pendorong semangat bagi masyarakat setempat untuk terus menggiatkan gerakan literasi.

TBM Pustakaloka, yang merupakan inisiatif masyarakat, memiliki peran strategis sebagai pilar literasi di wilayah tersebut.

Dengan pendekatan yang melibatkan keluarga dan anak usia dini (PAUD), TBM ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran bagi semua kalangan.

Agus Risal, Ketua TBM Pustakaloka, menyatakan rasa syukurnya atas kehadiran BAK, ia berharap kehadiran tokoh literasi ini dapat memotivasi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk terus merawat semangat literasi di Jeneponto.

“Semoga dengan lahirnya Pustakaloka, kita bisa melihat perwujudan gerakan literasi Turatea (GELIAT) yang terus berkembang,” ujar Agus dengan penuh optimisme.

Selama kunjungan, Baktiar Adnan Kusuma juga menyerahkan donasi buku yang akan memperkaya koleksi pustaka di Pustakaloka. Ia mengingatkan pentingnya akses terhadap buku dan literatur bagi anak-anak dan masyarakat umum.

“Literasi adalah kunci untuk membuka berbagai peluang. Mari kita bersama-sama membangun budaya baca di setiap lapisan masyarakat,” imbuh BAK.

Kehadiran BAK di Pustakaloka juga menjadi ajang untuk memperkuat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan tokoh literasi setempat seperti Haerullah Lodji. Duta baca Jeneponto turut hadir dalam acara tersebut, menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung inisiatif literasi di daerah.

Kunjungan BAK bukan hanya sekadar acara simbolis, tetapi juga menjadi titik awal untuk menggerakkan semua elemen agar berkontribusi dalam membangun budaya literasi yang kuat.

Dengan dukungan yang terus mengalir, diharapkan Pustakaloka dapat menjadi model bagi TBM lainnya di Indonesia, dan menjadikan Jeneponto sebagai salah satu pusat literasi yang inspiratif. (Oji Pajeka).