“Diantara tujuan kemerdekaan juga adalah memajukan kesejahteraan umum dan begitulah kita menginginkan kemerdekaan, dimana kita lihat para penjajah Indonesia adalah penjajah yang serakah. Serta tujuan kemerdekaan itu adalah ikut menjaga ketertiban dunia. Maka kita punya kewajiban untuk menghapuskan penjajahan tersebut dimanapun bumi yang ada manusia di dalamnya. Termasuk kemerdekaan terhadap Palestina dan negara yang lainnya,” pungkasnya.

Dalam melakukan pembangunan, yang bukan hanya dilakukan secara fisik tapi juga secara jiwa oleh seluruh anak bangsa. Menurut Ustaz Zaitun, inilah yang kita harapkan terjadinya keadilan dalam pembangunan tersebut, yakni membangun jiwanya dan fisiknya.

“Di negeri kita setelah proklamasi adalah membangun bangsa Indonesia, yang dibangun adalah jiwanya dan membangun badannya. Bagi kita seorang dai dan daiyah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia dalam bentuk jiwa dan fisiknya. Tentu pembangunan jiwa ini adalah hal yang prioritas dan lebih diutamakan dibandingkan dengan pembangunan fisik,” ungkapnya.

Ustaz Zaitun menegaskan bahwa pembangunan jiwa tidak boleh dibelakangkan dibandingkan dengan membangun fisiknya. Jiwa harus lebih di utamakan dan diprioritaskan tanpa melupakan pembangunan fisiknya, dan Islam adalah agama yang sempurna dan telah memberikan panduan dalam membangun jiwa dan jasadnya.

“Hari ini kita kembali ingin mewujudkan bentuk pembangunan jiwa bangsa ini, yang mayoritas muslim. Tentu dengan penanaman ilmu yang benar dan dengannya melahirkan jiwa-jiwa yang sehat. Dengannya kita akan menyebar 345 Dai dan Daiyah yang siap membina ummat dengan ilmu yang benar kepada ummat dan masyarakat. Mereka semua membawa cita-cita untuk mewujudkan negeri yang Makmur dan diberkahi oleh Allah subhanahu wata’ala,” tuturnya.

Reporter: Muh Akbar
(Medikom DPP WI)