“Fakultas kami meminjam kata masyarakat dan UT adalah terbuka artinya bahwa pendidikan ini adalah untuk masyarakat luas tanpa membedakan suku, agama dan ras baik mereka yang berada di di kota termasuk sampai pada pelosok-pelosok desa. UT inilah yang merekatkan bangsa ini, sekolah tanpa batas. Kami perlu belajar banyak dengan UT mengenai proses pendidikan jarak jauh. Untuk sementara ini kami masih menggunakan blended learning jadi tidak pure jarak jauh yaitu 51 persen proses pendidikan berjalan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan selebihnya dengan menggunakan media pembelajaran.” katanya.

“Kita bisa saling sharing sumber daya, misalnya kami memilki doktor sekitar 56 orang dan 19 professor yang dari sisi keilmuan bisa digunakan sementara pihak UT menyiapkan metode atau proses pembelajarannya. Kami juga di Unhas sangat konsen dengan jurnal atau publikasi internasional yang terindeks oleh Scopus. FKM Unhas juga siap membantu untuk meningkatkan aspek tersebut. Karena itu kita perlu bersinergi dan saling membantu,” lanjutnya.

“Kedepan lebih lanjut akan dibuat program yang lebih detail. Paling tidak dalam kerjasama ini mencakup misalnya pembuatan modul, bahan ajar, dan LMS mata kuliah online; joint program berbasis pendidikan jarak jauh; pengambilan mata kuliah secara online dan pendampingan dan pelatihan PJJ atau blended learning, tutupnya.