Begini Cerita Pengemudi Ojek Datangi “Rumah Kita” Serahkan KTP Dukungan
Makassar, Matasulsel – Posko pemenangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) “Rumah Kita” di Jalan Hertasning, Makààaassar, didatangi pengemudi ojek online, sekira Pukul 21.00 Wita, Jumat (15/12/2017) malam.
Awalnya, beberapa relawan yang duduk bercengkrama di teras “rumah kita” mengira jika pengemudi ojek online itu datang untuk menjemput salah seorang diantara mereka. Apalagi, ia masih mengenakan jaket “dinasnya”, termasuk helm khas perusahaan ojek online.
Melihat kedatangan pengemudi itu yang turun dari kendaraan roda duanya, relawan sontak saling bertatapan sebagai isyarat siapa diantara mereka yang memesan lewat aplikasi ojek online.
Merasa diantara mereka tidak ada yang memesan, satu relawan bergegas berdiri seolah ingin masuk ke ruang dalam untuk menanyakan apakah ada yang memesan ojek online. Maklum, beberapa “penghuni” rumah kita, memang sering menggunakan layanan aplikasi transportasi online.
Hanya saja, saat pengemudi tersebut datang menghampiri tempat sebagian relawan duduk bersantai, barulah mereka paham tujuan kedatangan warga yang ditangannya membawa satu map berwarna kuning muda.
Rupanya, pria berambut gondrong tersebut ingin menyerahkan fotocopy KTP dukungannya ke IYL-Cakka yang diketahuinya maju lewat jalur perseorangan atau independen di Pilgub Sulsel Juni 2018 mendatang.
“Tabe, saya mau serahkan KTP untuk mendukung Pak Ichsan. Saya dengar beliau maju lewat independen,” kata pengemudi ojek online tersebut sembari dipersilakan masuk ke ruang tamu rumah kita.
Di ruang tamu Ruma Kita, pengemudi ojek yang diketahui Anzar Sule mendapat penjelasan singkat dari salah satu relawan jika tahapan independen sudah masuk ke proses verifikasi faktual, atau dukungan KTP warga sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Usai mendapat penjelasan, Anzar tetap antusias untuk menyerahkan fotocopy KTP sebagai tanda dukungannya ke figur yang dinilainya sangat memegang komitmen dalam situasi apapun. “Biar mi saya serahkan (fotocopy KTP), karena saya senang kalau memberi dukungan ke Punggawa Macakka,” paparnya.
Selama sekira satu jam, Anzar juga mengaku jika dulunya termasuk salah satu relawan Nurdin Abdullah-Tanribali Lamo (NA-TBL). Bahkan, ia aktif menyosialisasikan di lingkungan tempat tinggalnya di Makassar.
Hanya saja, ia memilih mengalihkan dukungan ke IYL-Cakka, karena kecewa dengan sikap NA yang tiba-tiba meninggalkan TBL sebagai pasangannya. Padahal, banyak relawan sudah bekerja menyosialisasikan duet ini.
Semenjak itulah, ia memilih tidak lagi berada dibarisan kandidat tersebut. Apalagi ia mulai mendengar dari mulut ke mulut, termasuk informasi dari media jika IYL justru memilih tidak maju di Pilgub Sulsel kalau harus mengganti pasangannya.
“Itu salah satu yang membuat saya terharu, bahwa dalam kondisi tersudut sekali pun, Pak Ichsan pantang untuk menghianati komitmen atau meninggalkan pasangannya,” papar Anzar. (*)