Begini Kisah Azikin Solthan saat Jadi Seniman
Makassar, Matasulsel – Anggota DPR RI, Azikin Solthan ikut menonton film Maipa Deapati dan Datu Museng di Mall Ratu Indah, Sabtu, 13 Januari, kemarin. Bagi dia, kisah Maipa Deapati dan Datu Museng ini punya banyak kenangan.
Pada 1975, Azikin Solthan pernah menjadi seniman. Saat itu, dia bergabung dalam Dewan Kesenian Makassar (DKM) dan Teater Tambora. Dia bermain teater untuk kisah Maipa Deapati dan Datu Museng. Kala itu, dia memainkan peran sebagai Gallarang.
“Waktu itu saya sebagai Gallarang. Banyak pengalaman yang saya dapatkan saat menjadi seniman,” kata dia.
Azikin mengaku pernah mendapatkan upah peran sebagai Gallarang itu. Upahnya Rp3.500. “Itu saya pakai untuk membeli sepatu baru,” kisahnya.
Dia mengisahkan, teater ini disutradarai oleh Fahmi Syarif. Pemeran dalam film itu adalah Hasan Kuba dan Ahmadi Haruna. Yang menjadi pemeran Maipa adalah Wiwik Sumaryo.
“Wiwik ini cantik orangnya. Sekarang, saya dengar anaknya sudah dipersiapkan menjadi model,” kata Fahmi Syarif.
Fahmi menambahkan, saat itu, memang teater tentang Maipa Deapati dan Datu Museng yang bisa memberikan keuntungan. Wajar saja, para pemain teater itu mendapat honorarium.
“Itulah kisah kita semua di September 1975. Kita masih punya banyak kenangan dengan kisah Maipa Deapati ini,” kata Fahmi.
Sabtu, 13 Januari malam, Azikin Solthan mentraktir teman-temannya di Teater Tambora untuk menonton film Maipa Deapati dan Datu Museng ini. Bagi mereka, film ini membawa para seniman itu bernostalgia di 1975.
Film Maipa Deapati dan Datu Museng disutradarai oleh Syahrir Arsyad Dini atau yang dikenal dengan Rere Art2tonic. Film berdurasi 2 jam ini diperankan oleh Shaheer Sheikh berperan sebagai tokoh utama, Datu’ Museng. Kemudian dibantu Filza sebagai Maipa dan Hans De Kreker sebagai Tomalompoa.
Rencananya, film bergenre kolosal itu akan tayang di tiga negara. Antara lain, Indonesia, Malaysia dan Singapura.(*)