Selain itu Ansar mengungkapkan, lembaganya telah melakukan survei terkait respons publik atas rencana pembubaran BKTM. Hasilnya kata dia, 98% publik masih menginginkan lembaga ini eksis. Alasannya, masyarakat mengaku merasa aman berobat dengan layanan kesehatan tradisional yang diberikan BKTM.

“Dari 402 responden yang memberi pendapat mengenai BKTM, sebanyak 394 orang atau 98% menyatakan bermanfaat pelayanan kesehatan tradisional yang diberikan BKTM,” paparnya.

Hasil survei juga menunjukkan besarnya keinginan publik pada BKTM. Asumsinya kata Ansar, tergambar pada survei di mana 97,8% responden menyatakan pelayanan kesehatan yang diberikan BKTM sesuai dengan harapan publik.

Kemudian 99,8% publik berkeinginan untuk memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan tradisional BKTM Makassar.

“Jadi saya kira ini harus menjadi pertimbangan pemerintah untuk menunda merger BKTM ke RS Tadjuddin Chalid. Sebab publik masih sangat menginginkan balai ini hadir dan eksis,” tandas Ansar.

Karena itu Ansar mendorong Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto ikut merekomendasikan penolakan terhadap rencana pembubaran BKTM. Ansar yakin, Danny akan tegak lurus dengan keinginan publik.

“Kami kan tahu kebijakan kebijakan wali kota selalu linear dengan suara rakyat. Kami yakin Danny juga akan menolak pembubaran itu,” imbuhnya.