“Sebagai orang yang belajar hukum, saya berharap (mereka) ingat sumpah jabatan kepada Tuhan Maha Esa, hormati ki negara, hormati ki hukum, hormati ki penegak hukum,” pesan Azis.

Ia mengaku khawatir bila ini terus terjadi dan dibiarkan menjadi “tontonan” warga. Diperlukan tindakan cepat.

“Potret semacam ini bisa membuat kegaduhan politik. Ingat, Sulsel adalah tuan rumah deklarasi Pilkada Damai Nasional,” tegas Azis.

Bagi PAMMASE, pilkada harus berlangsung tidak dalam suasana mencekam tapi bahagia, menyenangkan, bebas, damai, jujur dan adil.

“Mari bersama mewariskan pilkada yang bersih dan santun tanpa ada pelanggaran hukum,” pungkas Azis. (*)