“Semoga ini bisa menambah kepercayaan masyarakat untuk ikut divaksin, kemarin kan banyak yang ragu, tak usah takut karena ini bisa menambah pertahanan tubuh kita untuk melawan virus sehingga tidak mudah terpapar,” terang Bupati murah senyum itu.

Selain itu, ia berharap dengan vaksinasi ini maka tes swab dan rapid test antigen tidak lagi dugunakan jika berepergian bagi mereka yang sudah divaksin. Dengan demikian, maka belanja negara untuk swab dan rapid test antigen yang sangat mahal bisa ditekan.

“Kalau ini sudah massif maka ekonomi bisa pulih dan belanja negara yang berhubungan dengan Covid 19 bisa ditekan, misalnya swab, rapid test antigen, dan APD bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis,” kata Syamsari.     Syamsari Kitta sebenarnya dijadwalkan mengikuti vaksinasi pada Senin 1 Februari 2021, tetapi tekanan darah terlalu tinggi sehingga tertunda. “Senin kemarin tekanan darah Pak Bupati tinggi mencapai 150, sekarang sudah normal 110 sehingga bersyarat untuk divaksin,” kata Direktur RSUD Haji Padjonga Dg Ngalle.