JENEPONTO, MATA SULSEL – Satgas Daerah Aliran Sungai (DAS) di tengah Pandemi Covid-19 yang dibentuk oleh Kodim 1425 Jeneponto ternyata memiliki tugas yang tidak lepas dari misi kemanusiaan.

Dandim 1425 Jeneponto Letkol Inf Irfan Amir mengatakan satgas DAS memiliki tugas memonitoring DAS dalam upaya mencegah terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Jeneponto khususnya bagi para warga yang bertempat tinggal di daerah aliran sungai.

Irfan menjelaskan satgas DAS ini sudah dibentuk sejak bulan Juni tahun 2019 yang bekerja sama dengan semua stakeholder yang terkait dengan hal ini.

“Satgas DAS ini dibentuk karena adanya pengalaman banjir tahun lalu yang terjadi diwilayah Jeneponto yang menelan korban jiwa yang tidak sedikit,” ungkap Irfan kepada awak media, Minggu (3/5/2020).

Dia mengatakan satgas DAS ini memiliki tugas memonitoring debit air sungai yang berada di hulu sungai yakni di Bendungan Kareloe sampai dengan wilayah yang berada di hilir sungai dengan mengoptimalkan peran para Babinsa yang wilayahnya di lalui oleh aliran sungai yang bekerja selama 1 x 24 jam, ujarnya.

Lebih lanjut, Irfan menyebutkan tugas lain dari satgas DAS ini juga sebagai pusat informasi dan keterangan terkait kondisi debit air yang ada di hulu sungai dimana jika debit air terindikasi akan menyebabkan banjir di wilayah hilir maka anggota satgas DAS ini akan segera memberikan informasi yang akurat ke posko satgas yang terdapat di Makodim 1425 Jeneponto.

Tujuannya kata Irfan adalah untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang seperti tahun lalu. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan seluruh masyarakat Jeneponto dalam upaya deteksi dan cegah lebih dini.

Sementara itu, Dandim 1425 Jeneponto ini menyatakan secara teknis pelaksanaannya telah di atur di posko satgas DAS, mulai dari tahap pra tanggap dan pasca terjadinya banjir. Apabila hal tersebut terjadi seperti tahun lalu, jelasnya.

Oleh karena itu, kata Irfan sebagai bentuk mitigasi Babinsa melakukan monitoring debit aliran sungai 1 x 24 jam yang apabila debit air di wilayah hulu naik diatas normal maka rekan-rekan Babinsa yang tergabung dalam satgas DAS ini akan segera mengumumkan informasi tersebut.

Selanjutnya akan di umumkan dimasjid-masjid desa yang khusus letak wilayahnya berada di daerah aliran sungai agar masyarakat desa binaan di titik-titik tersebut dapat segera di evakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman agar tidak terjadi korban jiwa seperti tahun lalu, tutur Irfan.

Di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, Irfan menegaskan satgas DAS akan tetap hadir di tengah-tengah upaya Pemerintah Jeneponto memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di wilayah Jeneponto, agar penyebaran virus Covid-19 tidak meluas ke masyarakat kabupaten Jeneponto.

“Kami hadir melalui gugus tugas Kabupaten Jeneponto. Hal ini adalah bentuk komitmen bersama semua stakeholder yang ada di Jeneponto dalam tetap menjaga kondusifitas wilayah ditengah-tengah Pandemi covid 19 di Butta Turatea ini,” imbuh Jebolan Akademi Militer 2000 tersebut.

Dia pun mengharapkan Informasi yang ada di satgas DAS ini dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat yang bertempat tinggal tidak jauh dari aliran sungai. Terlebih lagi sebagian masyarakat Jeneponto masih merasakan traumatis akibat banjir yang pernah terjadi pada tahun lalu. Hal ini juga dapat membantu masyarakat untuk menepis informasi-informasi hoaks yang ada selama ini.

“Kita berharap Jeneponto dapat terbebas dari banjir bandang seperti tahun lalu dan pandemi covid-19 ini pun dapat cepat berlalu,” pungkasnya. (Lau)