Wajo, Matasulsel – Calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid melanjutkan agenda kampanyenya di Kabupaten Wajo. Pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar ini memaparkan visi-misinya di halaman KUD Anabanua, Kelurahan Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Minggu (25/3) siang.

Saat memulai memaparkan program unggulannya, tiba-tiba penjelasannya terpotong. Sejumlah warga mendekati panggung secara tiba-tiba. Mereka tampak memikul hasil produksi pertanian, di antaranya padi, pisang, kelapa, ubi, kopi, dan kacang. Sebanyak 17 jenis komidkomoditasitas dibawa khusus oleh sekelompok petani kepada NH.

Salah satu perwakilan petani, Muhammad Bakri L mengungkapkan harapannya atas penyerahan 17 komoditas pertanian. Terkandung angka hari kemerdekaan sebagai rasa optimistis terhadap kemampuan NH mengangkat harkat dan derajat kesejahteraan masyarakat petani, khususnya di Kecamatan Maniangpajo.

“Kemerdekaan di tanggal 17 Agustus itu yang ingin kembali dijadikan pengingat. Insya Allah Pak NH bisa melaksanakan amanat bapak prendiri bangsa untuk memberikan kesejahteraan dan memerdekakan petani,” jelasnya.

Warga Desa Sogi ini menuturkan, petani masih menemui berbagai kesulitan di sawah atau ladangnya. Kata dia, kelangkaan pupuk dan kestabilan harga masih menjadi masalah klasik.

“Pupuk masih sering langka. Belum lagi pas panennya, harga komoditas pertanian juga hanya dibeli murah oleh tengkulak. Semoga masyarakat kecil bisa diberikan perhatian lebih lagi supaya NH menuntaskan masalah itu,” harapnya.

NH pun merasa bahagia dan bersyukur atas apresiasi dari petani yang memberikannya komoditas pertanian. Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini berjanji akan berpihak kepada petani dengan mengeluarkan kebijakan pro rakyat.

“Saya 25 tahun mengurus petani, jadi saya tahu masalah dan solusinya. Tidak lama NH dilantik jadi gubernur, saya akan mengeluarkan kebijakan kalau pupuk hanya boleh dikeluarkan oleh BUMDes, koperasi, dan kelompok tani. Jadi, tidak ada lagi yang bisa bermain untuk bikin pupuk langka karena pasti ketahuan,” tegasnya. (*)