Jakarta, Matasulsel – Tak salah jika Ichsan Yasin Limpo disebut sebagai pemimpin visioner. Berkat program yang digagasnya, kualitas pendidikan di Kabupaten Gowa layak diberi jempol. Seperti program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan atau SKTB.

Lewat program itu, Ichsan Yasin Limpo mendongkrak mutu pendidikan di Kabupaten Gowa. Buktinya, hampir 568 pelajar asal Kabupaten Gowa yang diterima masuk ke Perguruan Tinggi Negara (PTN) tanpa tes setiap tahun. Seperti UI, ITB dan IPB. Di awal-awal program ini berjalan saja, ada 82 orang yang lulus tanpa tes ke PTN tersebut.

“Jelas indikatornya bahwa SKTB itu akan sukses, jelas. Karena sebelum SKTB diberlakukan paling tinggi hanya 82 orang yang masuk ke perguruan tinggi tanpa tes. Sekarang 568 masuk ke perguruan tinggi termasuk UI, ITB dan IPB itu tanpa tes,” tegasnya.

Menurut Ichsan Yasin Limpo, SKTB adalah konsistensi dari Undang-undang dasar 1945. Dimana anak-anak diwajibkan mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Jadi, tegas Ichsan, SKTB tetap mengacu pada Undang-undang Dasar 1945.

“Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan itu adalah sebenarnya menitik beratkan pada proses dan juga otomatic promotion. Sistem kelas tuntas berkelanjutan itu kurikilumnya tidak ada yang berubah secara nasional,” kata Ichsan yang juga adalah pengagas pendidikan gratis tanpa pungutan ini.

“Sehingga hasilnya bisa kita lihat saat sekarang ini terjadi peningkatan kualitas yang sangat luar biasa,” lanjutnya.

Bagaimana dengan pihak-pihak yang mencibir SKTB? Seperti menyebut bahwa masih ada pelajar di Gowa yang belum bisa membaca. Bagi Ichsan Yasin Limpo, kemungkinan isu atau opini itu disebar selentingan oknum saja.

“Saya kaget kalau ada yang tidak bisa membaca. Tapi biasa, kalau ada yang mengatakan seperti itu. Karena kurikulum tidak ada yang berubah. Konteksnya tidak berubah. Oknum berangkali yah,” mantap Ichsan. (*)