Bersama Aktivis Mahasiswa Menciptakan Pemilu Aman, Damai, dan Sejahtera
Senada dengan Bastian, Akbar melihat konsep bernegara yang dianut bangsa saat ini adalah sebuah sistem demokrasi yang ideal, pancasila adalah ideologi yang tepat untuk menyatukan bangsa indonesia yang beragam ini. “Kita kembali ke individunya, orang-orangyang terlibat dalam sistem tersebut nantinya harus memiliki profesionalitas, akuntabilitas serta integritas,” kata Akbar.
Lebih lanjut saat disinggung terkait upaya mengedukasi masyarakat dalam menggunakan media sosial secara bijak, Bastian Littu masih meragukan upaya tersebut. “Untuk masuk dalam masalah nilai-nilai edukasi media sosial belum sampai kesana khususnya yang ada di indonesia. Medsos kita hari ini lebih banyak dijadikan sebagai tempat untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti menjadikan medsos sebagai tempat mencaci maki dan lain-lain,” ungkap Bastian. Namun Ia tetap optimis dan tidak menutup mata bahwa keberadaan medsos banyak juga dimanfaatkan secara baik dan bijak oleh masyarakat kita. “Seluruh sajian dalam medsos tinggal kita memilah mana yang baik mana yang bisa menjadi pegangan dalam menentukan pilihan,” kata Bastian.
Sementara itu di akhir diskusi, Fachruddin Palapa menyampaikan, dalam mewujudkan pemilu aman, damai dan sejahtera bukan hanya tugas kpu sebagai penyelenggara, bukan hanya tugas polisi dan TNI tetapi menjadi tugas kita bersama baik itu aktivis mahassiwa, tokoh pemuda. Serta teman-teman wartawan dalam berkontribusi menciptakan pemilu damai dan sejahtera salah satunya dengan pemberitaan-pemberitaan yang lebih produktif dan tidak menonjolkan hoax dan sebagainya. “Yang terpenting adalah kita harus berpartisipasi dalam pemilu 17 april 2019 nanti, minimal menggunakan hak politik kita di TPS masing-masing,” tutup Fachruddin. (*)