Lanjut Rivai menjelaskan, pembangunan yang dilakukan selama ini oleh pemerintah, lebih condong ke wilayah utara, barat dan selatan Papua, sementara pembangunan di wilayah pengunungan tengah mulai dari Puncak Jaya, Lani Jaya, Nduga masih sangat terlambat dan bahkan jauh tertinggal.

“Di sinilah letak kecemburuan sosial masyarakat Nduga dan sekitarnya karena merasa dibedakan dengan masyarakat Papua yang berada di utara dan barat yang lebih awal menikmati akses pembangunan jalan termasuk bantuan sosial lainnya. Coba cek, kini kelompok bersenjata di Papua Barat, Monokwari dan sekitarnya mulai menghentikan aktivitasnya,” jelas pendiri Unhan dan Brorivai Center ini.

Seperti yang dikabarkan, tiga prajurit TNI yang meninggal dunia dalam insiden baku tembak di Nduga itu dilakukan oleh KKSB di bawah kendali Egianus Kogoya yang merupakan otak dari serangan tersebut, dan orang yang paling getol memprotes ketidakadilan pembangunan di wilayah itu.

“Siapapun presiden yang terpilih nanti, soal Papua tetap harus menjadi perhatian serius dengan mengedepankan ketercukupan kebutuhan dasar, mendorong kesejahteraan, meletakkannya sebagai wilayah bebas dari kekerasan, dan bebas dari berbagai internasionalisasi politik,” tutupnya.