Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini menjelaskan tanda-tanda pilkada damai sudah terlihat sejak awal. Ditambah dengan strategi antisipasi preventif yang sudah disiapkan oleh aparat, ia yakin Sulsel bakal bebas dari konflik pilkada yang berbau anarkisme pada tahun ini.

“Indikatornya adalah penurunan intensitas konflik di Sulsel sepanjang 2016 sampai sekarang. Disisi lain, terjadi perubahan peta politik seperti Bone dan Enrekang yang hanya diikuti paslon tunggal. Pendidikan politik masyarakat juga sudah sangat maju di Sulsel apalagi di kota-kota besar seperti Makassar, Palopo dan Parepare,” imbuh pendiri Universitas Pertahanan ini. (*)