Makassar, Matasulsel – Di hari ulang tahun Kota Makassar ke 410 yang jatuh hari ini, Bro Rivai berharap program Smart City yang dicanangkan Pemerintah Pusat mencakup Kota Makassar dibawah kendali walikota Moh Ramdhan Pomanto tidak sekedar menjadi slogan semata.

‎”Smart City itu jangan cuma menjadi slogan yang sifatnya ikonik atau simbolik semata. Tanda kemajuan wilayah itu bukan cuma tercermin dari pembangunan infrastruktur saja, tetapi Smart City harus dimaknai sebagai kota yang secara paralel membangun kecerdasan warganya,” kata Bro Rivai, Kamis (9/11/2017).

Alumni Teknik Arsitektur Unhas ini berpendapat bahwa kota dambaan adalah kota yang mampu mendidik masyarakatnya untuk tertib lingkungan serta mampu membangun sistem nilai yang mendorong harmoni dan keteraturan sosial sehingga mencerminkan kota yang cerdas.

“Pembangunan manusia jauh lebih penting daripada membangun infrastruktur yang berlebihan dan tidak mempunyai kemanfaatan yang efektif, bahkan cenderung hanya menyerap anggaran yang tidak efisien,” tandas Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia ini.‎

Pemimpin daerah, khususnya Kota Makassar seharusnya memprioritaskan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misal yang mendesak saat ini adalah kebutuhan membangun infrastruktur ekonomi yang selaras dengan upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).‎

“Karena itu, konsep smart city yang kini telah menjadi program nasional harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat, baik dalam konteks pelayanan publik, pengelolaan sumber daya yang efisien dan kemudahan akses informasi serta padat infrastruktur termasuk di dalamnya pembangunan SDM (human capital) yang dapat diunggulkan.‎ Sebab Makassar sebagai ibukota provinsi merupakan barometer bagi seluruh kabupaten dan kota di Sulsel,” imbuh pendiri Universitas Pertahanan ini. (*)‎