JENEPONTO, MATA SULSEL – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kabupaten Jeneponto dr. H.M Iswan Sanabi, SP.Rad, MM membuka orientasi penyuluhan keluarga berencana (KB) di Unit Pelayanan Teknis Kecamatan Bangkala, Jumat (25/6/2021).

Turut hadir Kabid Dalduk Taufiq, SE, Kabid KS Syafaruddin, S.Sos, Kasi PP dan informasi data Sri Alriah, SKom, MM, Kepala UPTD Bangkala Sofyan, Sip,M.Si, beberapa penyuluh di antaranya Nusriadi, Marwati, Anwar, Hamsinah, SE, Ahmad, Irsan, Mustari dan beberapa Kader KB.

Pada kesempatan tersebut Kadis PP dan KB Kabupaten Jeneponto dr. H.M Iswan Sanabi menyampaikan pentingnya pola hidup sehat di tengah pandemi covid-19 saat ini.

Iswan menjelaskan, orangtua harus menjadi contoh anak-anak dalam menerapkan pola hidup menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

“Orangtua bisa contohkan dengan pakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir,” kata Iswan.

Menurut Iswan, anak-anak punya daya tahan tubuh lebih baik, sehingga dengan penerapan protokol kesehatan dinilai mampu mencegah penularan Covid-19.

Sementara terkait program Keluarga Berencana (KB), dr. Iswan menyebut KB berperan penting dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) bangsa, karena melalui norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) keluarga akan mampu mewujudkan generasi muda yang sehat, bergizi, cerdas dan berpendidikan.

Menurut Iswan, 80 persen kemajuan bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas SDM, sedangkan faktor kekayaan sumberdaya alam (SDA) hanya 20 persen.

Karena itu, pelayanan sosial dasar seperti pendidikan, kesehatan dan KB akan menjadi penentu kualitas SDM sehingga pembangunan SDM menjadi prasyarat kemajuan bangsa, kata mantan Dirut RSUD Lanto Daeng Pasewang tersebut.

Selain itu, dr. HM. Iswan Sanabi dalam kesempatan tersebut juga memaparkan tentang cara mencegah stunting. Ia menyebut stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang dapat terjadi pada anak.

Dikatakannya, kondisi ini menyebabkan anak memiliki perawakan pendek. Kabar baiknya, stunting bisa dicegah sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan.

Stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik, sanitasi yang kurang baik, serta kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan, imbuh Iswan.

Memenuhi kebutuhan nutrisi sejak hamil hingga anak berusia dua tahun (periode 1000 hari pertama kehidupan) merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, tentunya sambil terus memantau pertumbuhannya, pungkas dr. Iswan. (*)