“Buku ini lahir dari kekecewaan terhadap keadaan dimana 2020 lalu kita di hantam oleh virus yang mematikan berbagai sendi-sendi roda kehidupan kita, banyak rencana-rencana yang kemudian harus di rubah,” ungkap Muliana.

Muliana pun menuturkan bahwa perihal kecewa bukan hanya tentang perasaan kepada lawan jenis, namun ia memiliki banyak bentuk.

Ia pun meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi pastilah datangnya dari Tuhan.

“Sosok Muliana terbentuk dengan ciri khasnya sebagai seorang Muslimah sejati,” ungkap Resky Amalia Syafiin selaku duta baca sekaligus sahabat karib Muliana.

Ririn pun menambahkan di akhir diskusi bahwa talenta sebagai seorang penulis bukanlah sesuatu yang biasa-biasa saja, ia mengaminkan bahwa menulis sangat penting bagi berbagai macam bentuk pekerjaan yang di lakoni salah satunya di saat hendak menjadi seorang Conten Creator sekalipun.**